REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menargetkan minimalisasi korupsi dalam bidang pangan selain bidang lainnya yang ditargetkan, yaitu sumber daya alam dan infrastruktur.
"Kita memang di KPK sendiri sudah menentukan yang akan kita sentuh, antara lain, SDA, infrastruktur dan pangan, itu target kami," kata Ketua KPK Agus Raharjo di Kompleks Gedung Kementan, Jakarta, Rabu.
Dalam bidang pangan yang dilakukan kerja sama dengan Kementerian Pertanian melalui penandatanganan nota kesepahaman, Agus berharap pihaknya bisa membantu membuat perubahan dan perbaikan pada sektor pangan.
"Saya inginnya kerja sama ini bukan hanya nangkepin orang, tetapi juga menyeleraskan sistem untuk membuat perubahan," ujarnya.
Perubahan yang dimaksudkan oleh Agus adalah untuk membangun transparansi dari produksi pangan yang meliputi pengadaan bantuan berupa pupuk dan alat sistem pertanian serta dugaan-dugaan mark up atau suap serta pelanggaran hukum lainnya.
Dia mencontohkan, kasus sapi yang beberapa waktu lalu terjadi dan saat ini sedang berada di pengadilan, tapi belum mampu menghentikan praktik kartel yang banyak juga dilakukan pejabat publik.
"Walau kasus itu sudah masuk ke ranah pengadilan, tapi tidak menghentikan praktik kartel sehingga harus berhasil mengubah tata kelola ini. Karenanya, dengan kerja sama Kementan dan KPPU, kita sharing data dan informasi untuk merancang langkah yang tepat," ucap dia.
Selain itu, untuk bidang pangan ini, pihak KPK akan membentuk satuan kerja khusus yang berhubungan langsung dengan para pimpinan di Kementan.
"Langkah ini akan mendorong Kementan agar melakukan pembenahan juga," ujarnya.
Agus juga berpesan agar setiap proyek yang bersumber dari APBN dihindarkan dari target untuk mendapatkan imbal balik.
"Selain itu, kebiasaan yang feodal juga harus ditinggalkan, misal, banyak pejabat di Jakarta main golf dan nginap di hotel, mereka gak menggunakan uang pribadi. Ini akan menjadi temuan kita dan transaksi tidak wajar seperti 'fee' dokter pun menjadi sorotan kami. Ini ada anomali," tuturnya.