Sabtu , 13 Feb 2016, 18:00 WIB

Harga Beras Naik Turun, Mentan Tuding Ada Mafia Beras

Rep: Wilda fizriyani/ Red: Djibril Muhammad
Dokumen Kementan
Mentan Amran Sulaiman
Mentan Amran Sulaiman

REPUBLIKA.CO.ID, LAMPUNG -- Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengungkapkan adanya mafia beras yang mengatur pasokan beras di Indonesia. Mengingat harga beras sempat merangkak naik pada awal tahun.

Menurut Amran, beras medium sempat mencapai sembilan ribu per kilogram pada awal tahun 2016. Harga beras kemudian turun mencapai Rp 7.500 per kilogram pada awal pekan Februari ini.

Turunnya harga beras ini, kata Amran, karena dinilai sudah memasuki masa panen. Atas kondisi tersebut, Amran menilai adanya anomali yang terjadi. "Padahal sekarang ini seharusnya (Januari sampai Februari) merupakan musim paceklik," ujar Amran kepada wartawan di Lampung, Jumat (12/2).

Sementara, jumlah pasokan beras juga malah naik dua kali lipat. Amran mencontohkan stok beras di salah satu pasar yang sebelumnya dikunjungi olehnya, yakni Pasar Beras Induk Cipinang, Jakarta. Stok pada 2016 ini, di pasar tersebut mengalami kenaikan luar biasa dari 29.458 ton menjadi 50.383 ton. (Baca: Mentan Temukan Lonjakan Stok Beras di Sejumlah Pasar)

Melonjaknya pasokan beras ini dipastikan bukan karena masuknya beras impor. Hal ini karena ciri-ciri beras yang ditemukan Kementerian Pertanian (Kementan) bukan karakter beras impor. Kementan juga memastikan beras impor masih disimpan dan belum digelontorkan ke masyarakat.

"Ada beberapa hal yang mengungkapkan adanya anomali ini," ucap Amran.

Pertama, kata Amran, Indonesia itu sempat mengalami el nino parah sekali sebelumnya. Kemudian Januari hingga Februari seharusnya memasuki musim paceklik. Sementara itu, lanjut dia, pasokan beras dalam negeri malah melonjak dua kali lipat. Dia berpendapat, kondisi ini jelas aneh sekali apalagi harga beras turun saat menjelang masa panen.

"Ini jelas ada yang menimbun beras pada el nino kemarin dan ini menyedihkan. Bagaimana bisa pihak tersebut sengaja menimbun sementara kita tengah mati-matian perang menghadapi el nino?" katanya.

Video

Setjen DPR RI Komit Berdayakan Perempuan