REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman menegaskan, pemerintah mampu menekan harga pangan dengan cara memotong rantai pasokan bahan pangan dari sembilan titik menjadi 3 titik.
Hal itu disampaikan Amran saat menghadiri Gelar Pangan Murah Berkualitas yang diadakan Kementerian Pertanian melalui Toko Tani Indonesia di Jalan Sunda, MH Thamrin, Jakarta, yang bertepatan dengan Car Free Day (CFD), Ahad (8/5).
"Tujuan program ini untuk mengubah struktur pasar, karena struktur pasar lama rantai pasoknya panjang, sembilan titik. Ini kita buktikan potong rantai pasok menjadi tiga titik," kata Amran.
Sehingga, bahan pangan langsung dari petani serta pengusaha dan diterima langsung oleh konsumen. Hal ini diyakininya akan dapat menguntungkan baik petani maupun masyarakat. Dengan rantai pasok distribusi dipangkas menjadi tiga titik, harga pangan pun menjadi sangat murah dan kualitas beras sangat bagus, bawang merah dan cabai merah cukup segar.
Menurut Amran, sebelumnya banyak yang meragukan jika pihaknya dapat memotong rantai pasokan. Namun, ia dapat membuktikannya sehingga kini harga beras premium yang dijual di Toko Tani menjadi Rp 7.500 per liter, bawang merah Rp 22 ribu per kg serta cabai rawit dan keriting Rp 18 ribu per kg.
"Banyak yang ragu rantai pasok bisa dipangkas. Kita buktikan kita berhasil menguntungkan petani, pengusaha dan konsumen," ujarnya.
Amran menuturkan, langkah-langkah untuk menekan harga beras yaitu dengan melakukan perbaikan irigasi sehingga produksi dan benih unggul naik. Operasi pasar ditingkatkan, dan alat mesin pertanian (alsintan) ditambah sehingga menurunkan biaya produksi petani hingga 30-40 persen.
"Langkah-langkah itu menurunkan biaya produksi hingga 30-40 persen dari seluruh poktan (kelompok tani) yang kita bina. Sehingga biaya di tingkat konsumen bisa kita tekan," tuturnya.
Dalam acara tersebut, disiapkan 100 ton beras, 25 ton bawang merah dan 5 ton cabai keriting/rawit merah untuk 10 lokasi di Jakarta. Saat ini, Kementan telah membuka 300 Toko Tani di seluruh Indonesia. "Ini program berkelanjutan. Target tahun ini 1.000 Toko Tani kita bangun,"imbuhnya.
Adanya Toko Tani Indonesia, kata Amran, merupakan upaya pemerintah untuk menyediakan produk pangan dengan harga yang murah, serta kualitas yang baik. Prinsip penjualannya yaitu untung sedikit tapi pembeli banyak dan terus menerus. Sehingga diharapkan mampu meredam gejolak harga produk pertanian terutama jelang puasa dan Lebaran.
"Jadi nanti struktur pasar baru terbentuk sehingga petani dan konsumen tersenyum. Ini nggak bisa 6 bulan atau 1 tahun. Butuh 3 tahun, kami yakin terbentuk struktur pasar baru," katanya.