REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagai bagian realisasi Revolusi Oranye, Kementerian Pertanian bersama Institut Pertanian Bogor (IPB) akan menggelar Festival Internasional Buah dan Bunga Nusantara. Selain ajang menunjukkan produk unggulan Indonesia, festival ini diharapkan memikat pebisnis sektor pertanian internasional.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan, sebagai dukungan atas konsep Revolusi Oranye yang diinisiasi IPB, Kementan bersama Kementerian Perdagangan dan Kementerian Pariwisata bersama lembaga terkait lain mendukung melalui FIBBN. Kegiatan yang diklaim terbesar di Indonesia ini akan digelar pada November 2016.
Selain eksibisi buah dan bunga Nusantara, FIBBN akan disertai forum investasi dan interkoneksi bisnis. Festival ini diharapkan bisa mendorong kualitas buah dan bunga Nusantara untuk bisa menembus pasar internasional.
''Festival ini merupakan realisasi instruksi Presiden Joko Widodo agar Indonesia memamerkan produk buah dan bunga unggul dan mengundang para pembeli potensial level internasional,'' kata Amran dalam konferensi pers peluncuran kelompok kerja FIBBM di Kantor Kementan, Senin (9/5).
Rektor IPB Herry Suhardiyanto menjelaskan, FIBBN ini adalah yang bertujuan untuk meningkatkan jumlah dan kapasiltas produsen dan eksportir buah dan bunga Nusantara berkualitas ekspor. Hal itu juga tak lepas dari terbangunnya kesadaran ekspor dan terbukanya pasar.
''Kualitas dan jumlah buah dan bunga yang dihasilkan kita harap tentu konsisten dan berkesinambungan sehingga bisa masuk ke level ekspor,'' kata Herry.
Selain itu, festival ini jadi ajang promosi kekayaan dan keanekaragaman hayati Indonesia. FIBBN 2016 ditargetkan bisa menarik 500 pelaku bisnis internasional terutama dari negara tujuan ekspor.
10 ribu pengunjung domestik diharapkan bisa hadir dalam acara yang akan digelar di Bogor itu. Selain buah dan bunga, ada ada pula eksibisi produk penunjang pertanian, gerai produk olahan hasil pertanian, dan gerai pembiayaan sektor pertanian.