REPUBLIKA.CO.ID,BATANG -- Pemerintah Daerah Kabupaten Batang, Jawa Tengah, minta semua pihak menyukseskan program "Serap Gabah" atau "Sergap" agar kesejahteraan para petani bisa meningkat.
Bupati Batang, Yoyok Riyo Sudinyo di Batang, Jumat mengatakan bahwa pemerintah membuat program "Serap Gabah" ini pasti sudah ada mekanismenya sehingga jika ada masalah di lapangan para petugas dapat menyelesaikanya.
"Tolong pada penyuluh dan semua terkait dapat menyukseskan program "Serap Gabah" ini agar para petani dapat menikmatinya," katanya.
Ia mengatakan persoalan yang ada terkait program "Sergap" harus dibahas bersama karena ada prosedur tetap (protap) untuk melaksanakan program tersebut bahkan bila perlu di setiap kecamatan dibuatkan sub-sub dolog untuk penampungan beras sebelum dikirim.
"Mari bantu petani selagi pemerintah memiliki program ini. Kita tolong petani dan ajak mereka berdiskusi," katanya.
Kepala Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan (BP2KP) Kabupaten Batang Ripyono mengatakan produksi padi per April 2016 sebanyak 65.660,47 ton.
"Untuk produktivitas rata-rata per hektare 5,46 ton. Sedangkan serap gabah per bulan yaitu 8 Mei 2016 sudah setor ke Bulog 12.450 GKP ton atau 5.910 ton beras melalui lima mitra kerja pengadaan," katanya.
Komandan Distrik Milter 0736 Batang, Fajar Ali Nugraha mengatakan adanya sejumlah temuan di lapangan yang dianggap menonjol, yaitu harga gabah yang ditetapkan pemerintah masih dibawah harga pasaran dan jual beli sistem tebas dan ijon.
"Selain itu juga dilakukan pemetaan rencana panen padi wilayah yang akan di panen, dan menginformasikan kepada satker sergap mitra bulog untuk membeli gabah dari petani.
Petugas yang ada di lapangan juga berusaha semaksimal mungkin menghilangkan sistem jual beli ijon," katanya.