Ahad , 15 May 2016, 16:00 WIB

DIY Kembangkan Kios Khusus untuk Kendalikan Harga Pangan

Rep: neni ridarineni/ Red: Taufik Rachman
Antara/Feny Selly
Petugas memasok permintaan produk beras lokal Sumatera Selatan kepada sejumlah pedagang di Toko Tani Pasar Gubah Palembang, Senin (28/3).
Petugas memasok permintaan produk beras lokal Sumatera Selatan kepada sejumlah pedagang di Toko Tani Pasar Gubah Palembang, Senin (28/3).

REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA --  DIY akan kembangkan  kios khusus di Pasar untuk mengendalikan hargakebutuhan pokok.

Saat ini baru dikembangkan di Kota Yogyakarta yakni Segara Amarta di Pasar Beringharjo untuk tiga bahan kebutuhan pokok yang hanya digelar setiap hari Sabtu dan Minggu. Selaanjutnya di KabupatenSleman di Pasar Cebongan tapi hanya khusus beras yang digelar setiap hari. Kios tersebut sifatnya permanen.

"Diharapkan setidaknya hal itu bisa mempengaruhi harga  supaya tidak terlalu tinggi ketika ada kenaikam harga kebutuhan Kalau respon masyarakat bagus akan dikembangkan ke seluruh DIY," kata Kepala Biro Perekonomian dan Pembangunan Setda DIY Gatot Saptadi, akhir pekan ini.

Gatot mengakui harga gula pasir sudah mulai naik. Menjelang Ramadhan, kata dia, tim dari Tim Pemantau Inflasi Daerah (TPID) DIY  sedang memantau harga kebutuhan pokok di pasar."Kalau harga tinggi dan sinyalnya dibutuhkan operasi pasar,maka akan kami lakukan operasi pasar,"kata dia. Agar masyarakat tidak gelisah dan kaget.

Di bagian lain mantan Penjabat Bupati Sleman ini mengemukakan tentang diperlukannya Pusat Informasi Strategis sehingga ada sistem informasi yang terkait dengan kebutuhan pikok yang bisa diakses setiap saat.

Secara terpisah Kepala Dinas Pertanian DIY Sasongko mengatakan menjelang Ramadhan stok kebutuhan seperti sapi bawang merah dan beras aman. Menurut dia, panen bawang merah di DIY agak mundur . Saat ini persediaan yang ada hanya untuk bibit. Kebanyakan bawang merah dari DIY dijual keluar DIY. Untuk kebutuhan bawang merah di DIY juga menangambil dari luar DIY.

Untuk daging sapi, kata Sasongko, pihaknya sedang menghitung berapa sapi jantan  yang siap potong dan jangan sampai sapi betina yang masih produktif dipotong. "Kami berharap bisa menculupi untuk kebutuhan wilayah DIY. Sapi potong dari DIY juga banyak dijual ke luar DIY," ungkap dia

Berita Terkait

Video

Setjen DPR RI Komit Berdayakan Perempuan