Ahad , 15 May 2016, 18:12 WIB

Jabar Bakal Miliki 114 Toko Tani Indonesia

Red: Taufik Rachman
foto : Dede Lukman Hakim
Warga berburu sembako dari Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman dan Gubernur Jabar Ahmad Heryawan dalam rangka launching Pangan Murah Berkualitas melalui Toko Tani Indonesia di CFD Dago, Bandung, Ahad (15/5). (foto : Dede Lukman Hakim)
Warga berburu sembako dari Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman dan Gubernur Jabar Ahmad Heryawan dalam rangka launching Pangan Murah Berkualitas melalui Toko Tani Indonesia di CFD Dago, Bandung, Ahad (15/5). (foto : Dede Lukman Hakim)

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG -- Menteri Pertanian Amran Sulaiman saat menghadiri peluncuran program Pengembangan Usaha Pangan Masyarakat Toko Tani Indonesia atau PUPM TTI di Bandung, Minggu mengatakan di Jawa Barat akan ada 144 TTI yang tersebar di 22 kabupaten/kota.

"Kita bangun Toko Tani Indonesia sebanyak 1.000 gerai di seluruh Indonesia dan semua toko ini menjual pangan berkualitas khususnya beras, bawang, cabai, dan seterusnya termasuk nanti daging juga dengan harga yang terjangkau," kata Amran Sulaiman.

Anggaran yang dibutuhkan untuk membangun satu TTI tersebut mencapai Rp 200 juta.
Biaya ini untuk infrastruktur atau fisik, termasuk biaya modal dan TTI bentukan Kementerian Pertanian RI ini hadir sebagai solusi untuk kebutuhan pangan atau sembako murah untuk masyarakat.

Menurut Amran, TTI kelak akan menjadi rujukan atau patokan harga kebutuhan pokok masyarakat, seperti beras, bawang merah, cabai merah, cabai rawit dan lainnya.

Masyarakat dapat secara langsung membeli berbagai kebutuhan pangannya di toko ini dengan harga yang lebih murah atau terjangkau karena barangnya langsung dikirim dari produsen.

Ia mengatakan dibuatnya TTI ini juga sebagai upaya memutus mata rantai distribusi pangan sehingga nantinya harga yang berlaku di pasaran akan lebih murah dan terjangkau oleh masyarakat.

"Kita berusaha mengubah struktur pasar yang selama ini terbentuk. Dimana sebelumnya panjang, ada sembilan titik, hari ini cuma tiga titik. Hasilnya seperti yang kita saksikan, selama ini harga bawang yang di kota itu sampai Rp 40.000 tapi kita bisa jual Rp 22.000 dan ini kita akan lanjutkan tidak hanya hari ini saja," kata Amran.

Dia berharap dengan adanya TTI ini semua pihak akan bisa diuntungkan, baik petani, pengusaha, dan masyarakat sebagai konsumen, sehingga nantinya diharapkan tidak akan ada lagi operasi pasar karena TTI juga akan berfungsi sebagai pihak yang akan menstabilkan harga.

"Ini bukan hanya menjelang Ramadhan saja, tapi selesai Ramadhan akan kita lakukan. Karena kita harap nanti ke depan, dua tahun, tiga tahun atau sepuluh tahun ke depan nggak ada lagi cerita operasi pasar karena ada Toko Tani yang menstabilkan harga. Kemudian petaninya juga akan merasa diuntungkan karena ada harga yang menguntungkan," ujar Amran.

Sementara itu, Gubernur Ahmad Heryawan menyambut baik atas inisiasi program dari Kementerian Pertanian ini karena menurutnya selama ini dalam ketersediaan pangan masalah yang muncul bukan pada suplai atau permintaannya namun dalam penyaluran atau distribusinya.

"Oleh karena itu kita sambut baik program Kementerian Pertanian yang memangkas rantai pasok, rantai suplai dipangkas yang asalnya sembilan tangan sekarang menjadi tiga. Dampaknya pasti akan lebih murah," kata Aher.

Menurutnya, ada dua manfaat yang bisa didapat dengan memberlakukan program tersebut. Pertama, harga pangan di tingkat petani bisa dinaikan dan kedua, akan ada keuntungan di tingkat konsumen karena harga bisa diturunkan dengan distribusi yang memadai.

"Jadi konsumen bisa tersenyum karena harganya murah dan petani pun bisa tersenyum karena harganya lebih mahal. Itulah makna yang bisa kita ambil dari pesan Pak Presiden, yaitu bangun kedaulatan pangan dan kesejahteraan petani. Pangannya berdaulat artinya ada, tersedia dan terjangkau, petaninya pun bahagia dan sejahtera," kata Gubernur.

Sementara dalam acara peluncuran TTI ini digelar pasar pangan murah berkualitas, yang langsung diserbu oleh warga yang hadir di Car Free Day Cikapayang Kota Bandung.
Pasar dadakan ini menggelar dagangannya berupa beras kualitas premium yang dijual dengan harga Rp7,500/kg, cabai merah dan cabai rawit seharga Rp18,000/kg, dan bawang merah yang dijual Rp22,000/kg. Selain itu, dibagikan pula sekitar 500 bibit pohon jeruk kepada masyarakat yang hadir secara cuma-cuma alias gratis.

Video

Setjen DPR RI Komit Berdayakan Perempuan