REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Asosiasi Bawang Merah Pasar Kramat Jati, Hasan Kudri menyebutkan ketersediaan bawang merah pada bulan Juni dan Juli aman tercukupi bahkan surplus. Ini dibuktikan dengan pasokan bawang merah yang masuk Jakarta sebanyak 280 ton hingga 300 ton per hari sedangkan kebutuhannya hanya 240 ton hingga 280 ton per hari.
"Banyaknya pasokan ini karena bertepatan dengan musim panen raya," ungkap Amin, dalam pertemuan dengan dengan stakeholder komoditas beras, jagung, bawang merah, dan unggas untuk membahas ketersediaan pangan pokok menghadapi bulan Ramadhan di Kantor Pusat Kementan, Senin (23/5).
Ini Jumlah Stok Pangan Jelang Ramadhan
Menurutnya, harga bawang merah saat ini sudah turun jika dibanding harga 2 pekan lalu. Harga bawang merah di tingkat bandar Rp 14 ribu hingga Rp 20 ribu per kg dan di tingkat eceran untuk bawang merah kecil Rp 20 ribu per kg dan bawang merah besar Rp 25 ribu per kg. Sedangkan harga bawang merah pada 2 pekan lalu mencapai Rp 40 ribu hingga Rp 45 ribu per kg.
Ketua Dewan Bawang Merah Nasional, Amin Kartiawan Danova menambahkan ketersediaan bawang merah di daerah pada bulan puasa dan Lebaran tercukupi. Produksi bawang merah melimpah di daerah sentra produksi yakni Bima, Brebes, Nganjuk, Probolinggo, Malang, Sumbawa, Enrekang dan Jabar mencapai 85 ribu ton hingga 110 ribu ton.
"Untuk itu, harga di bulan Juni dan Juli atau menjelang Ramadhan dan saat Lebaran akan turun sampai Rp 13 ribu hingga Rp 20 ribu per kilogram," tutur Amin.
Dalam pertemuan ini, Kementerian Pertanian melalui Badan Ketahanan Pangan melakukan penandatanganan nota kesepahaman dengan stakeholder komoditas beras, jagung, bawang merah, dan unggas. Ini dilakukan untuk menjamin ketersediaan pasokan dan harga menjelang bulan Ramadhan dan saat Lebaran.