REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pedagang pasar mengaku tidak terusik dengan keberadaan Toko Tani Indonesia (TTI) yang digagas oleh Kementrian Pertanian meski belum ada jalinan kerja sama yang dibangun. Ketua Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) Ngadiran menyebut, pelaksanaan TTI baik, asalkan merangkul para pedagang di pasar tradisional.
Pedagang sejauh ini belum terusik baik dari segi harga maupun penurunan jumlah konsumen. Sebab, konsumen juga mempertimbangkan akses terbatas dari segi lokasi dan jumlah barang di TTI. Sementara pedagang di pasar selalu hadir setiap hari dan terjangkau di pasar masing-masing kawasan.
Sejumlah konsumen tampak memadati areal Gedung TTIC di Gedung Sentra Promosi dan Pemasaran Produk Pertanian Nusantara (SP4N), Rabu (15/6). Lokasi gedung di depan SMAN 28 Pasar Minggu Jalan Ragunan P.7 Pasar Minggu Jakarta Selatan.
Mentan: Yang Penting Petani Untung, Konsumen Senang
Mereka datang dengan beragam cara, dari mulai berjalan kaki, naik kendaraan umum maupun pribadi. Areal parkir gedung tampak dipenuhi mobil-mobil dan motor konsumen yang parkir. "Senang lah, ada pasar ini, kapan lagi ada jualan bahan pangan murah," kata salah seorang pengunjung pasar yang merupakan warga Tanjung Mas Raya Tanjung Barat, Nita.
Ia mengetahui keberadaan TTI dari grup Watsapp komunitas ibu rumah tangga. Penasaran, ia pun mendatangi toko dan berniat membeli 20 kilogram gula.
Ibu rumah tangga lainnya, yakni warga Jatipadang Iin juga turut berbelanja di TTIC. Barang yang ia beli yakni minyak goreng dua liter, terigu lima Kg gula dua Kg. "Saya fokus belanja untuk bahan membuat kue lebaran," kata dia.