REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Kementerian Pertanian (Kementan) mengusulkan pengembangan sentra pertanian rakyat (SPR) untuk peternakan di Indonesia. Kementan menarget setiap satu kawasan, mempunyai 1.000 indukan sapi.
"Kita sedang ingin lakukan konsolidasi dengan petani dalam bentuk SPR, setiap satu kawasan bisa 1.000 indukan, minimal itu," kata Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, Muladno dalam rapat dengar pendapat dengan Komite II DPD, Jakarta, Selasa (21/6).
Untuk mendukung upaya tersebut, ia menuturkan, Kementan mendorong kepala daerah lokasi SPR, agar segera menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan rektor perguruan tinggi setempat. Tujuannya, untuk mendampingi pelaku SPR.
Muladno menjelaskan, pemerintah segera mengeluarkan SK untuk MoU tersebut. Kemudian, akan diberikan anggaran sebesar Rp 1,3 miliar per tahun per SPR. Kementan, ia mengatakan, membebaskan penggunaan anggaran tersebut untuk dimanfaatkan para peternak.
"Bisa di satu desa atau kecamatan. Pemerintah bisa mengkonsolidasi. Kami sebut peternak kecil harus bisa berjamaah. Uang diberikan pada aparatur di daerah, diberikan 100 persen ke mereka (SPR)," tutur Muladno.
Sementara itu, ia menegaskan, dinas pertanian maupun peternakan setempat, berkewajiban menyediakan kebutuhan para peternak. "Sekarang sudah ada 55 SPR. Tahun depan ditargetkan 200 SPR di seluruh Indonesia," ujar Muladno.