REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementrian pertanian mengklaim program pertanian sepanjang tahun 2015 memberikan kepuasan kepada petani. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Pertanian (Kementan), Suwandi mengatakan salah satu kebijakan yang meningkatkan kepuasan terhadap petani yaitu pendampingan oleh petugas penyuluh lapangan (PPL), TNI, Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) dan dosen/mahasiswa.
Berdasarkan hasil survei Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) di bulan Maret 2016 pada 1.200 responden peserta program 2015 di 9 provinsi, 22 kabupaten, 63 kecamatan dan 254 desa, program kementrian pertanian pada 2015 mampu memberikan kepuasan petani 76,8 persen.
"Khusus untuk program pendampingan yang dilakukan oleh PPL, TNI, KTNA dan dosen/mahasiswa, tingkat kepuasan petani masing-masing sebanyak 85,25 persen, 89,57 persen, 77,52 persen dan 81,91 persen. Skor tertinggi kepuasan petani terhadap pendampingan yang dilakukan TNI," kata Suwandi di Kantor Pusat Kementan, Jakarta, Rabu (20/7), melalui siaran pers.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Pending Dadih Permana mengatakan kebijakan dan program Kementan telah memberikan hasil pada peningkatan produksi dan bantuan tersalurkan di petani secara cepat dan tepat karena diikuti dengan kegiatan pendampingan atau penyuluhan oleh PPL yang tersebar merata di semua daerah. Jumlah penyuluh PNS sebanyak 27.420 ribu orang dan penyuluh tenaga harian lepas 19.161 orang.
"Para penyuluh ini kami bekali dengan peningkatan kualitas melalui model pelatihan yang bersifat tematik bukan lagi model lama bersifat umum. Tematik artinya tema pelatihan sesuai dengan kebutuhan atau komoditas yang ada di daerah, sehingga penyuluh paham dan fokus pada kegiatan yang disampaikan ke petani," kata Pending.
Pending menyampaikan program Kementan tidak hanya fokus upaya peningkatan produksi pangan, namun berupaya juga pada peningkatan kualitas dan peran serta SDM pertanian melalui program Gerakan Percepatan Pemberdayaan Pertanian Terpadu (GPPT) dan penumbuhan minat generasi muda di sektor pertanian yang dilakukan dengan memadukan kegiatan penyuluhan, pelatihan dan pendidikan pertanian.
Ketua Umum KTNA Nasional, Winarno Tohir menilai tingkat kepuasan petani ini tergolong cukup tinggi. Menurutnya, hal itu bisa terjadi karena masifnya upaya pendampingan atau pengawalan yang dilakukan Kementan dengan melibatkan berbagai pihak seperti KTNA.