Oleh: Satria Kartika Yudha
Mereka hanyalah anak-anak kampung. Hampir sebagian besar dari mereka pun hidup dalam keterbatasan. Tapi, di pundak mereka lah masa depan sepak bola Indonesia berada.
Evan Dimas misalnya, gelandang sekaligus kapten timnas U-19 ini hanyalah seorang anak satpam. Winger Ilham Udin Armaiyn merupakan anak yatim. Sedangkan bek Sahrul Kurniawan adalah anak buruh tani.
Pengalaman hidup di dalam keterbatasan itu membuat mereka memiliki mental baja dan semangat pantang padam untuk mengharumkan nama bangsa. Evan Dimas dkk kini bertekad membawa sepak bola Indonesia ke level lebih tinggi, Piala Dunia.
Timnas U-19 memang kembali berhasil menorehkan catatan emas. Setelah menjuarai Piala AFF 2013, pasukan Indra Sjafrie sukses memastikan diri melangkah ke putaran final Piala Asia U-19 di Myanmar, tahun depan, usai menjadi juara Grup G pada fase kualifikasi.
Keberhasilan menembus putaran final Piala Asia membuka peluang Indonesia untuk tampil di Piala Dunia U-20 2015 di Selandia Baru. Skuat Garuda Jaya akan menggenggam tiket Piala Dunia apabila bisa menembus fase semifinal pada Piala Asia nanti.
"Indonesia sekarang adalah Macan Asia. Dan semoga kita bisa menapak lebih tinggi dengan tampil di Piala Dunia U-20," kata Indra Sjafrie berbincang dengan awak media di Hotel Sultan, Jakarta, Ahad (13/10) siang.
Menembus semifinal Piala Asia tentu bukan hal mustahil. Indikatornya, timnas U-19 berhasil mengalahkan Korea Selatan dengan skor 3-2 pada laga pamungkas Grup G kualifikasi Piala Asia U-19 di Stadion GBK, Jakarta, Sabtu (12/10) malam. Korsel merupakan tim tangguh yang sudah 12 kali menjadi juara Piala Asia.
Lawan Eropa
Kendati begitu Indra Sjafrie tak lekas berpuas diri. Ia menilai permainan anak-anak asuhnya masih banyak yang perlu diperbaiki. Pelatih asal Sumatera Barat itu pun langsung menyusun rencana terkait persiapan timnya menuju Piala Asia yang akan dihelat pada Oktober 2014.
Dengan rentang satu tahun, Indra akan memanfaatkan betul waktu tersebut. Pertama, ujar Indra, yang perlu dilakukan adalah terus menaikkan level permainan anak-anak asuhnya. Caranya dengan melakukan uji tanding melawan tim yang levelnya lebih berada di atas.
Indra meminta kepada PSSI dan Badan Tim Nasional untuk dapat mencari lawan uji coba dengan tim-tim Eropa. "Kita harus menambah pengalaman dengan melawan tim-tim Eropa. Jangan lagi Asia. Saya segera berkordinasi dengan BTN terkait hal ini," kata Indra.
Laga uji coba dengan tim Eropa sangat penting untuk membenahi kelemahan timnya. Menurutnya, pasukannya masih lemah dalam mengantisipasi bola-bola atas ketika bertanding melawan tim-tim yang para pemainnya memiliki postur lebih tinggi.
Sebenarnya, lanjut dia, sudah ada promotor yang menawarkan laga ekshebisi kepada timnas U-19. Namun tawaran itu ditolak mentah-mentah oleh Indra karena lawan yang dijanjikan adalah lawan dari level Asia.
Blusukan ke Kampung
Selain melakukan persiapan dengan memperbanyak uji coba, Indra akan melanjutkan tradisinya untuk melakukan 'blusukan' ke daerah-daerah di pelosok nusantara.
"Saya yakin, masih banyak pemain bagus di kampung-kampung yang belum terpantau," ungkapnya.
Sama seperti sebelum-sebelumnya, Indra bakal menetapkan standar tinggi dalam pemilihan pemain. Ini penting agar Indonesia memiliki pemain yang memiliki kualitas merata.
Beberapa faktor yang akan menjadi penilaian adalah VO2max yang minimal mencapai angka 55, teknik individu mumpuni dan semangat juang tinggi.
"Kalau standarnya tinggi, kita tidak perlu risau dengan kemampuan pemain. Bila perlu juga dalam satu posisi, ada dua sampai tiga pemain pelapis," kata dia.
Asah Mental
Terakhir dan yang harus dilakukan Indra saat ini adalah menjaga mental serta motivasi pemain agar tidak terlena dengan rentetan keberhasilan yang diraih. Pemain harus bisa meningkatkan performanya bila tak ingin disisihkan dari skuat.
Indra dengan tegas tak pernah menjamin posisi pemain meskipun pemain itu sudah mempersembahkan gelar juara.
"Evan Dimas dan Ravi Murdianto pun bisa saja keluar. Jangan anggap posisi mereka aman, mereka harus bisa bersaing," tegasnya.
Ucapan Indra itu bukan tanpa alasan. Ia mencoret nama gelandang Alqomar dari skuat kualifikasi Piala Asia. Padahal, Alqomar tampil cemerlang pada laga perdana Piala AFF 2013 dengan mencetak satu gol indah lewat tendangan jarak jauh.
Alqomar terpaksa disisihkan karena dinilai tidak bisa menunjukkan perkembangan.
Saat ini para pemain timnas U-19 sudah kembali ke kampung halaman masing-masing. Indra belum mengetahui pasti kapan akan melaksakan program-program persiapan menuju Piala Asia. "Kita nikmati dulu keberhasilan ini," ujar dia.