Oleh: Arif Supriyono
Wartawan Republika
Saat itu saya baru saja turun dari bus Transjakarta. Lalu saya berjalan kaki menuju kantor. Mendekati gerbang masuk kantor, saya dicegat beberapa perempuan muda cantik dan berpakaian rapi. Mereka berseragam tetapi saya tak memperhatikan logo atau lambang di bajunya.
Satu di antara mereka menyodorkan koran. Saya segera memberi isyarat penolakan karena memang tak berminat membeli koran itu. Seketika perempuan muda itu menyahut,”Ini tidak dijual kok Pak. Ini gratis”. Saya lalu menerima satu lembar koran tersebut, seraya mengucapkan terima kasih.