Kamis 18 Aug 2016 07:31 WIB

Sinyal Bahaya untuk Presiden Jokowi?

Red: Karta Raharja Ucu
Arif Supriyono
Foto:

Ini pelajaran yang sungguh berharga pada siapa pun yang mendapat amanah untuk mengelola negeri ini. Jangan pernah menyepelekan atau bahkan abai atas persoalan adminstrasi untuk urusan kenegaraan. Siapa pun yang menjadi pejabat, wajib meneliti setiap lembar dokumen yang masuk dan diperlukan. Ini juga menjadi bagian penting dari tata kelola kasus keteledoran ini sempat membuat suara sumbang masyarakat.

Ada sebagian masyarakat yang menilai: ya beginilah kalau mengelola negara bak mengurus sebuah rukun tetanggat (RT). Semuanya serbamenggampangkan persoalan, seolah yang perlu dilakukan oleh hanyalah bekeja dan bekerja. Bagi seorang pejabat, bekerja keras adalah sebuah keniscayaan. Bekerja seperti apa dan untuk siapa, itulah hal yang paling penting.

Syarat pintar/ahli dan pekerja keras bagi pejabat tinggi atau menteri memang perlu. Namun, kita tetap harus tahu persis bahwa di dalam dada (calon) pejabat itu tetap bersemayam warna ‘merah-puti’ yang menandakan tingginya komitmen kepada bangsa, negara, dan rakyat.

Saya yakin, Presiden Joko Widodo pasti merasa tertampar dengan kasus ini. Bisa jadi, rasa malu luar biasa menghinggapi presiden pada hari-hari ini. Mudah-mudahan ini ‘hanya’ sekadar kecelakaan saja (walau fatal) akibat ketidakcermatan dan bukan lantaran niat untuk menjerumuskan presiden. Jika kasus itu diniatkan untuk menjatuhkan presiden