Kamis 22 Sep 2016 08:05 WIB

Semena-mena Terhadap Alam

Warga memindahkan sisa-sisa barang pasca banjir bandang di Kampung Cimacan, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Rabu (21/9)
Foto: Mahmud Muhyidin
Warga memindahkan sisa-sisa barang pasca banjir bandang di Kampung Cimacan, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Rabu (21/9)

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Wartawan Republika, Agus Yulianto

Bumi tempat kita tinggal ini adalah makhluk ciptaan Allah SWT. Hanya saja, bumi termasuk benda mati, begitu juga manusia. Namun, manusia adalah makhluk hidup yang diberi akal pikiran untuk keberlangsungan hidupnya di muka bumi. Tentu, wajib hukumnya bagi manusia untuk memelihara dan menjaga kelestarian bumi tempat tinggalnya.

Maka, bisa dibayangkan bila manusia melakukan kerusakan pada lingkungan di muka bumi ini. Bencana alam! Dan kita sendirilah yang akan menanggung segala akibatnya. Itulah yang saat ini sedang terjadi. Potret kerusakan alam, telah gamblang dipertontonkan oleh ulah manusia. Kebakaran, banjir, longsor, pencemaran lingkungan dan lainnya, itu terjadi akibat ulah rakus yang namanya manusia demi kepentingannya sendiri.

Padahal, Allah SWT telah memperingatkan manusia agar tidak berlaku semena-mena terhadap alam.  “Dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi setelah (diciptakan) dengan baik. Berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut dan penuh harap. Sesungguhnya rahmat Allah sangat dekat kepada orang yang berbuat kebaikan. Dialah yang meniupkan angin sebagai pembawa kabar gembira, mendahului kedatangan rahmat-Nya (hujan), sehingga apabila angin itu telah membawa awan mendung, Kami halau ke suatu daerah yang tandus, lalu Kami turunkan hujan di daerah itu. Kemudian Kami tumbuhkan dengan hujan itu berbagai macam buah-buahan. Seperti itulah Kami membangkitkan orang yang telah mati, mudah-mudahan kamu mengambil pelajaran. Dan tanah yang baik, tanaman-tanamannya subur dengan izin Tuhan; dan tanah yang buruk, tanaman-tanamannya yang tumbuh merana. Demikianlah kami menjelaskan berulang-ulang tanda-tanda (kebesaran Kami) bagi orang-orang yang bersyukur.” (Q.S. Al-A’raf (7) : 56-58)

Saat ini, bencana demi bencana telah menimpa bumi Indonesia. Teranyar adalah bencana banjir dan longsor di Kabupaten Garut serta Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Puluhan korban jiwa, sebagian di antaranya anak-anak terenggut nyawanya akibat banjir bandang yang terjadi Selasa (20/9) petang. Belum lagi korban yang luka-luka dan korban hilang. Tak hanya nyawa yang melayang dan korban luka, harta benda lainnya pun turut hilang. Bencana tanggap darurat pun dikeluarkan Bupati Garut.

Sejumlah bantuan dari berbagai pihak terus mengalir ke kota 'dodol' ini. Semua demi menyelamatkan dan meringankan beban hidup para korban bencana alam banjir dan longsor.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement