Senin 03 Oct 2016 11:02 WIB

Pak Presiden, Berterimakasihlah kepada Lembaga Zakat

Hafidz Muftisany
Hafidz Muftisany

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Wartawan Republika, Hafidz Muftisany

Indonesia menerima takdirnya sebagai negara dengan potensi alam yang menakjubkan. Di sisi lain, negara kepulauan ini menyimpan potensi bencana alam yang tak kalah serius. Tsunami, gunung meletus, gempa bumi, banjir bandang, longsor, kebakaran hutan, silih berganti menyapa anak bangsa.

Beruntung, manusia Indonesia adalah manusia yang amat tangguh. Rentetan pilu ujian bencana alam mereka terima saja. Sejurus kemudian mereka bangkit, dengan kaki mereka sendiri.

Hati saya agak berdesir mendengar kabar dari Ibu Menteri Sosial RI, Khofifah Indar Parawansa. Ketua Muslimat NU ini mengaku jika bantuan logistik untuk bencana alam di Kemensos sudah habis. Bantuan logistik yang tersisa sudah disalurkan saat bencana banjir bandang Garut dan Sumedang beberapa waktu lalu.

Rentetan bencana alam sejak awal 2016 seperti banjir di Purworejo, tanah longsor di Banjarnegara, dan sejumlah bencana lainnya turut menguras persediaan bantuan logistik di Kemensos.

Kita paham betapa bencana amat sukar diprediksi. Jika sekarang saja persediaan logistik sudah habis, lalu bagaimana dengan tanggap darurat taktis jika sewaktu-waktu terjadi bencana (lagi)?

Negara memang masih punya Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Dana taktisnya (katanya) triliuan. Meski BNPB juga menjadi salah satu badan yang mendapat pemotongan anggaran demi pengetatan anggaran yang dicanangkan pemerintah. Saya tak tahu persis jumlah anggaran yang dipotong dari BNPB. Namun habisnya bantuan logistik di Kemensos dan disunatnya anggaran di BPNB harus jadi alarm.

Sebuah peringatan bagi pemerintah untuk tak lagi menganaktirikan potensi masyarakat. Seperti yang saya bilang, orang Indonesia terima saja dengan berbagai kesulitan bencana. Lalu mereka bangkit dengan kaki mereka sendiri. Kita bisa lihat aksi nyata anak-anak bangsa lain saat sesamanya ditimpa kesulitan. Tak masalah bendera mereka banyak. Mereka sedang menuntaskan misi kemanusiaan yang memanggil.

Di lapangan evakuasi, jamak kita aktivis-aktivis kemanusiaan dari Lembaga Amil Zakat (LAZ) atau lembaga filantropi Islam hadir pertama. Bahu membahu dengan elemen pemerintah dari Tagana atau BNPB, para relawan dari LAZ memperpanjang nafas pemerintah menyelesaikan kewajibannya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement