Sabtu 21 Oct 2017 11:07 WIB

Game, Xi Jin Ping, dan Sosialisme Ala Cina

Yeyen Rostiyani, Jurnalis/Redaktur Internasional Republika.
Foto: Republika
Yeyen Rostiyani, Jurnalis/Redaktur Internasional Republika.

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Yeyen Rostiyani, Jurnalis/Redaktur Republika untuk Isu-Isu Internasional

Nyanyian, tarian, dan air mata menyambut Presiden Cina Xi Jinping, Rabu(18/10). Para petinggi partai tunggal Cina, Partai Komunis Cina (PKC) terharu. Xi bahkan disebut-sebut sebagai satu-satunya sosok berpengaruh era kini yang sejajar dengan Mao Zedong.

Banjir pujian dialamatkan kepada Xi, berkat pidato selama 3,5 jam memaparkan rencana masa depan Cina dalam Kongres PKC. Sebanyak 2.000 anggota delegasi hadir dalam kongres yang akan berlangsung hingga 24 Oktober ini.

Seorang anggota delegasi dari Jiangxi menyanyi untuk memuji sikap Xi dalam memuji etnis minoritas. Sedangkan anggota delegasi dari Guangdong berkaca-kaca saat mendengar pidatonya pada Rabu lalu.

"Xi Jinping berhasil mendapatkan cinta yang begitu besar dan rasa hormat dari seluruh partai, tentara, dan rakyat, ia layak disebut sebagai pemimpin yang bijak," ujar Sekretaris Partai, Cai Qi, salah satu sekutu Xi, Rabu.

Pada Kamis (19/10), anggota Komite Politbiro pimpinan Xi memuji-muji pemikiran Xi. "Pemikiran Xi Jinping tentang Sosialisme dengan karakter Cina untuk era baru", demikian tulis kantor berita Cina Xinhua.

Xinhua menulis, pemikiran Xi adalah pencapaian terbaru dalam menerapkan Marksisme ke dalam konteks Cina. Gagasan Xi ini diulang-ulang dan dipatenkan dengan label "Pemikiran Xi Jinping".

Laman BBC menuliskan, "Pemikiran Xi Jinping" memiliki 14 prinsip yang menekankan cita-cita komunisme ala Cina. Prinsip itu antara lain seruan reformasi yang menyeluruh dan mendalam serta ide-ide membangun yang baru.

Juga, janji hidup harmonis antara manusia dan alam. Menekankan wewenang absolut partai terhadap tentara rakyat. Dan menekankan pentingnya 'satu negara dua sistem' dan reunifikasi dengan Cina Daratan.

Semua itu mengisyaratkan Xi berhasil menciptakan slogan baru yang akan dimasukkan ke garis-garis besar konstitusi partai. Namun, apakah nama Xi akan dipatenkan pada pemikirannya atau tidak maka tunggulah.

Selama ini, hanya Mao yang namanya diabadikan dalam ideologi Cina. Akankah Xi mampu berdampingan dengan Mao, sang pendiri Cina modern?

Xi siap memasuki periode kedua kekuasaannya, mulai pekan depan. Para petinggi partai memuji Xi sebagai orang bijak dan lingxiu atau pemimpin yang hebat. Selama ini, hanya Mao dan penerusnya yang berusia pendek, Hua Guofeng, yang mendapat pujian itu. Jika pujian ini disampaikan kepada Xi, berarti ia menjadi sosok yang mampu menghimpun kekuasaan dan pengaruh yang sedemikian besar dibandingkan para pendahulunya yang lain.

Pendahulu Xi, Hu Jintao dan Jiang Zemin, menyumbang pemikiran yang dipatenkan dalam konstitusi. Namun, nama mereka tak disebutkan di dalamnya.

Setahun lalu, Xi sudah mendapatkan gelar Pemimpin Utama oleh PKC. Tak pelak, spekulasi pun muncul bahwa pengaruh Xi mungkin akan melampaui masa kekuasaannya.

"Semua itu akan menjadi payung pelindung yang membuatnya dapat mengatakan apa saja yang ia mau lalu sistem (politik) akan memiliki keharusan untuk menanggapi dan mempelajari (keinginannya)," ujar Ryan Manuel, ahli politik Cina di University of Hong Kong.

Lantas, bagaimana pengaruh gempita pemikiran Xi Jinping di kalangan muda Cina yang relatif makin banyak terpapar budaya Barat? Mereka mungkin tak terlalu memperhatikan pidato Xi. Namun, mereka tak segan-segan memberi 'tepuk tangan' untuk Xi --secara maya.

Rupanya, raksasa internet Cina, Tencent, jeli melihat pasar. Mereka merancang permainan dunia maya yang memungkinkan pemain untuk memberi tepuk tangan sebanyak mungkin hanya dalam waktu 19 detik dengan cata menekan ikon di layar ponsel mereka.

Hanya dalam tiga hari sejak peluncurannya, aplikasi itu sudah dimainkan 1,2 miliar kali. Banyak pemain yang membagikan tautan di media sosial dan menantang teman-teman untuk ikut memainkannya. Hasilnya, aplikasi tepuk tangan untuk Xi pun viral. Tencent berhasil memasarkan Xi di kalangan anak muda.

Dunia politik Cina biasa penuh misteri dan hal-hal yang tersirat. Namun, arus isyarat kali ini memang amat deras. Semua itu jelas menunjukkan ada hal besar yang terjadi di pentas politik Cina. Siapa lagi kalau bukan Xi Jinping?

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement