Selasa 17 Apr 2018 12:30 WIB

Tafsir Alquran yang Dianggap Mendikotomi Partai Allah-Setan

Istilah 'hizballaah' dan 'hizbasy-syaithoon' memang ada dalam Alquran.

Amien Rais
Amien Rais

Oleh: Muhammad Subarkah*

Pernyataan  Ketua Dewan kehormatan PAN Amien Rais yang menyebut tentang partai Allah dan partai setan menjadi kontroversi. Pernyataan Amien setelah mengikuti Gerakan Indonesia Salat Subuh berjamaah di Masjid Baiturrahim, Mampang Prapatan, ini dianggap sebagai pendikotomian partai politik. Pernyataan tersebut juga  telah dilaporkan ke pihak kepolisian Polda Metro Jaya.

"Sekarang ini kita harus menggerakkan seluruh kekuatan bangsa ini untuk bergabung dan kekuatan dengan sebuah partai. Bukan hanya PAN, PKS, Gerindra, tapi kelompok yang membela agama Allah, yaitu hizbullah. Untuk melawan siapa? Untuk melawan hizbusy-syaithan," ujar Amien dalam cermahnya itu.

Nah, akan lebih jelas berikut kutipan ayat Al Quran yang dikutip Amien Rais soal adanya pihak, golongan, partai dengan konteks makna berpihak pada Allah dan partai setan itu.

Berikut kutipan ayat berbahasa Arab dan kutipan terjemahan menurut tafsir Depag dan tafsir yang sangat klasik yang dikaji diberbagai pesantren dan lembaga pendidikan Islam lain yang sejenisnya: Tafsir Jalalain. Tafsir ini sekarang sangat mudah unduh di media daring. Banyak aplikasi yang menyediakannya. Tafsir ini semakin berguna bagi mereka yang tak paham bahasa Arab.

  • Al Quran Surat Al Mujadalah  ayat 19 dan 22.

    Oleh tafsir terbitan Kementerian Agama (Kemenag/Depag) ditafsirkan atau diterjemahkan begini:

    ‏﴿١٩﴾ ٱسْتَحْوَذَ عَلَيْهِمُ ٱلشَّيْطٰنُ فَأَنسَىٰهُمْ ذِكْرَ ٱللَّهِ ۚ أُو۟لٓئِكَ حِزْبُ ٱلشَّيْطٰنِ ۚ أَلَآ إِنَّ حِزْبَ ٱلشَّيْطٰنِ هُمُ ٱلْخٰسِرُونَ

    (19) Syaitan telah menguasai mereka lalu menjadikan mereka lupa mengingat Allah; mereka itulah golongan syaitan. Ketahuilah, bahwa sesungguhnya golongan syaitan itulah golongan yang merugi. (Al Mujaadalah 58:19)

    Ayat yang sama oleh Tafisr Jalalain ditermahkan atau ditafsirkan begini:

    ‏﴿١٩﴾ ٱسْتَحْوَذَ عَلَيْهِمُ ٱلشَّيْطٰنُ فَأَنسَىٰهُمْ ذِكْرَ ٱللَّهِ ۚ أُو۟لٓئِكَ حِزْبُ ٱلشَّيْطٰنِ ۚ أَلَآ إِنَّ حِزْبَ ٱلشَّيْطٰنِ هُمُ ٱلْخٰسِرُونَ

    (19) (Telah berkuasa) maksudnya telah berhasil mempengaruhi (atas mereka setan) karena ternyata mereka menaatinya (lalu menjadikan mereka lupa mengingat Allah; mereka itulah golongan setan) yakni pengikut-pengikutnya. (Ketahuilah bahwa sesungguhnya golongan setan itulah golongan yang merugi). (Al Mujaadalah 58:19)

    Sedangkan surat Al Mujaadalah ayat ke 22 Menurut Tafsir Jalalain ditafsirkan begini:

    ‏﴿٢٢﴾ لَّا تَجِدُ قَوْمًا يُؤْمِنُونَ بِٱللَّهِ وَٱلْيَوْمِ ٱلْءَاخِرِ يُوَآدُّونَ مَنْ حَآدَّ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥ وَلَوْ كَانُوٓا۟ ءَابَآءَهُمْ أَوْ أَبْنَآءَهُمْ أَوْ إِخْوٰنَهُمْ أَوْ عَشِيرَتَهُمْ ۚ أُو۟لٓئِكَ كَتَبَ فِى قُلُوبِهِمُ ٱلْإِيمٰنَ وَأَيَّدَهُم بِرُوحٍ مِّنْهُ ۖ وَيُدْخِلُهُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِى مِن تَحْتِهَا ٱلْأَنْهٰرُ خٰلِدِينَ فِيهَا ۚ رَضِىَ ٱللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا۟ عَنْهُ ۚ أُو۟لٓئِكَ حِزْبُ ٱللَّهِ ۚ أَلَآ إِنَّ حِزْبَ ٱللَّهِ هُمُ ٱلْمُفْلِحُونَ

    (Kamu tidak akan mendapati sesuatu kaum yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, saling berkasih sayang) artinya berteman (dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya sekalipun orang-orang itu) yakni orang-orang yang menentang itu (bapak-bapak mereka) yakni bapak-bapak orang-orang yang beriman (atau anak-anak mereka, atau saudara-saudara mereka, atau pun keluarga mereka) bahkan orang-orang yang beriman itu pasti memusuhi mereka dan memerangi mereka demi keimanannya, sebagaimana yang dialami oleh sebagian para sahabat. (Mereka itulah) orang-orang yang tidak mau berkasih sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya (yang Allah telah menanamkan) yakni meneguhkan (keimanan dalam kalbu mereka dan menguatkan mereka dengan cahaya) yakni nur (dari-Nya) dari Allah swt. (Dan dimasukkan-Nya mereka ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Allah rida terhadap mereka) karena ketaatan mereka kepada-Nya (dan mereka pun merasa puas terhadap-Nya) atas pahala. (Mereka itulah golongan Allah) artinya yang mengikuti perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. (Ketahuilah, bahwa sesungguhnya golongan Allah itulah yang beruntung) yang memperoleh keberuntungan(Al Mujaadalah 58:2)

     Alquran Surat Al Mujaadalah ayat ke 22 oleh tafsir Kemenag diartikan begini:

    ‏﴿٢٢﴾ لَّا تَجِدُ قَوْمًا يُؤْمِنُونَ بِٱللَّهِ وَٱلْيَوْمِ ٱلْءَاخِرِ يُوَآدُّونَ مَنْ حَآدَّ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥ وَلَوْ كَانُوٓا۟ ءَابَآءَهُمْ أَوْ أَبْنَآءَهُمْ أَوْ إِخْوٰنَهُمْ أَوْ عَشِيرَتَهُمْ ۚ أُو۟لٓئِكَ كَتَبَ فِى قُلُوبِهِمُ ٱلْإِيمٰنَ وَأَيَّدَهُم بِرُوحٍ مِّنْهُ ۖ وَيُدْخِلُهُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِى مِن تَحْتِهَا ٱلْأَنْهٰرُ خٰلِدِينَ فِيهَا ۚ رَضِىَ ٱللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا۟ عَنْهُ ۚ أُو۟لٓئِكَ حِزْبُ ٱللَّهِ ۚ أَلَآ إِنَّ حِزْبَ ٱللَّهِ هُمُ ٱلْمُفْلِحُونَ

    (22) Kamu tak akan mendapati kaum yang beriman pada Allah dan hari akhirat, saling berkasih-sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, sekalipun orang-orang itu bapak-bapak, atau anak-anak atau saudara-saudara ataupun keluarga mereka. Mereka itulah orang-orang yang telah menanamkan keimanan dalam hati mereka dan menguatkan mereka dengan pertolongan yang datang daripada-Nya. Dan dimasukan-Nya mereka ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Allah ridha terhadap mereka, dan merekapun merasa puas terhadap (limpahan rahmat)-Nya. Mereka itulah golongan Allah. Ketahuilah, bahwa sesungguhnya hizbullah itu adalah golongan yang beruntung.(Al Mujaadalah 58:22)

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement