Rabu 14 Nov 2018 00:26 WIB

Kritik untuk Narasi Kampanye Jokowi dan Prabowo

Dua pasang calon di Pilpres 2019

Red: Andri Saubani
Joko Widodo dan Prabowo Subianto
Foto: Republika/ Wihdan
Joko Widodo dan Prabowo Subianto

REPUBLIKA.CO.ID,Oleh Andri Saubani*

Hampir dua bulan sudah masa kampanye Pilpres 2019 berlalu sejak resmi dimulai pada 23 Oktober 2018 lalu. Mulai menarik untuk menganalisis cara, gaya, dan narasi kampanye dua pasang calon yakni, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno (02) dan Joko Widodo (Jokowi)-Kiai Ma’ruf Amin (01).

Prabowo dan Sandi sebagai penantang kubu pejawat sepertinya meniru apa yang dilakukan oleh kebanyakan kalangan konservatif kala bertarung dalam pemilu di beberapa negara. Prabowo bisa dibilang belum atau tidak mengubah gayanya yang berlatar belakang militer.

Pembawaannya yang tegas dan keras masih menjadi citra yang dijual kepada publik. Bahkan jauh sebelum masa kampanye dimulai, Prabowo sudah sering menebar narasi  ‘mengerikan’ semacam “Indonesia bisa bubar pada 2030”.