REPUBLIKA.CO.ID, oleh Ichsan Emrald Alamsyah*
Penulis tercengut, bahkan tergegau ketika menonton pertandingan Ultimate Fighting Champion 242. Pada ronde ketiga, Khabib Nurmagomedov yang selama dua ronde sebelumnya mendominasi sang lawan Dustin Poirier, terperangkap Guillotine Choke.
Padahal ia sebelumnya, seperti hampir di semua pertandingannya berhasil melakukan take down, hanya saja Dustin sang pemilik sabuk hitam Brazilian Jiu Jitsu berhasil mengambil posisi berhadapan dan lakukan mengapit leher Khabib.
Penulis pun langsung mengatakan dalam hati,"Inikah akhir dari 11 kemenangan beruntun Khabib,". Alasannya jelas, lengan Dustin sudah masuk begitu dalam dan melingkar di leher Khabib. Lagipula cekikan yang dalam judo disebut Mae Hadaka Jime ini umumnya sulit dilepaskan.
Hanya saja yang lebih bikin terkesiap, entah mungkin Dustin yang sudah lelah atau memang Khabib sangat kuat, ia perlahan berhasil mendorong perlahan tangan Dustin dan bahkan melakukan cekikan balasan. Cekikan yang disebut Rear naked choke dan kemudian Dustin tampak tidak sadar hingga pertandingan dihentikan oleh wasit.
Kemenangan ini tak hanya membuat Khabib kembali menjadi juara kelas ringan UFC namun juga menambah rekor tidak terkalahkan menjadi 28-0 di MMA dan 12-0 di UFC. Dengan rekor tersebut, "The Eagle" kini menempati peringkat kedua petarung terbaik di UFC. Lalu siapa yang mampu menghentikan Khabib?
Beberapa tahun lalu, ada seorang petarung bela diri campuran (MMA) berkomentar terkait sebuah video seorang bocah sembilan tahun bergulat dengan seekor beruang muda. "Sudah kubilang, dia tidak normal," komentarnya.
Bahkan ada yang berkelakar bahwa bagaimana bisa pria itu dikalahkan ketika masa kanak-kanaknya dihabiskan dengan berlatih gulat bukan dengan manusia. Ternyata itu adalah video dari Khabib kecil yang "bermain-main' dengan beruang peliharaan orang tuanya.
Hal inilah yang mungkin membuat Khabib tak terkalahkan. Banyak yang mengira Connor Mcgregor, yang meraih rekor kemenangan tercepat dalam UFC, bisa mengatasi Khabib dengan jab kirinya. Namun pada akhirnya Khabib berhasil membuat Connor menyerah lewat kuncian yang sebenarnya tidak sempurna.
Lalu apa kunci dari Khabib, ia sebenarnya adalah ahli dalam grappling. Hal ini mungkin wajar saja karena selain senang bergulat dengan beruang, Khabib juga ahli dalam bela diri Sambo dan judo.
Mengutip dari Bleacherreport, Khabib memiliki avarage takedown tiap 15 menit sebanyak 5.09 dengan takedown akurasi mencapai 44 persen. Bahkan reporter UFC Aaron Bronsteter sempat bercuit dengan perbandingan seperti ini, takedown yang dilakukan Dustin Poirier sepanjang kariernya adalah sebanyak 25 kali.
Sementara Khabib dalam satu pertandingan melawan Abel Trujillo melakukan takedown 21 kali. Khabib memang sangat ahli dalam hal takedown dimana dalam 28 kali pertandingannya hanya bisa diimbangi Abel Trujillo dan Gleison Tibau.
Sementara statistik striking Khabib terbilang semenjana. Aaron Bronsteter melakukan perbandingan dimana sepanjang kariernya serangan yang dilakukan Khabib sebanyak 260 sementara Dustin Poirier dalam tiga kali pertandingan sebanyak 406. Namun dengan catatan, sepanjang 10 pertandingan, Khabib selalu mengungguli serangan lawannya.
Siapa kalahkan Khabib?
Saat ini hanya ada satu nama kemungkinan yang mampu setara bahkan mengalahkan Khabib? Ia adalah salah satu petarung kelas ringan terbaik UFC, yaitu Tony Ferguson. Ferguson begitu lengkap dalam hal grappling dan striking. Ia juga adalah mantan juara kelas ringan UFC sebelum akhirnya lowong dan kemudian diraih Khabib.
Sama seperti Khabib, Ferguson yang memiliki nama panggilan El Cucuy juga telah meraih 12 kemenangan beruntun. Hanya saja yang menarik adalah enam kemenangan di antaranya adalah lewat submission.
Artinya memang Ferguson adalah lawan yang sempurna bagi Khabib. Karena bila kita ikuti beberapa kali pertandingan Khabib, hampir tidak ada lawan yang bisa mengalahkan Khabib ketika sudah berlanjut di lantai (ground fighting).
Poirier contohnya, berkali-kali mengeluh kepada pelatihnya soal kemampuan Khabib ketika memasuki masa istirahat. Begitu juga dengan Connor yang tidak banyak berbuat ketika harus ground fighting.
Tercatat sudah hampir empat kali keduanya akan dipertemukan dalam arena Octagon. Hanya saja selalu berakhir dengan mundurnya salah satu pihak baik karena sakit ataupun cedera.
Hingga kemudian sang Presiden UFC, menyebut pertarungan Khabib berikutnya sudah dipastikan melawan Tony Ferguson, asal ia setuju. Tony pun langsung setuju dan siap melawan Khabib pada Desember mendatang.
Bagaimana dengan Khabib dan kansnya untuk menang? Tampaknya kita harus mengutip ucapan dari rekan setimnya di America Kickboxing Academy Daniel Cormier. Cormier yang mantan juara dunia kelas berat UFC menyebut ada satu hal yang membuat Khabib begitu tak terkalahkan.
"Ia adalah orang paling pekerja keras," ucap dia dikutip dari thebodylockmma. Cormier menyebut Khabib muda datang ke AS tanpa bisa berbahasa Inggris. Satu hal yang ia lakukan pertama adalah mendengarkan dan memperhatikan yang lainnya berlatih.
Ia memperhatikan, mendengarkan dan mulai belajar dengan mengisi seluruh kekosongan yang dimiliki. "Apalagi ia memiliki kepercayaan (kepada Tuhan) dan berkomitmen terhadap keluarganya. Ia saat ini berada di level yang tak bisa dibayangkan oleh orang lain," tutur Cormier
*) Penulis adalah redaktur Republika.co.id