Selasa 15 Oct 2019 05:05 WIB

Leo/Daniel dan Kukuhnya Dominasi Ganda Putra Indonesia

Tiga ganda putra Indonesia berada di peringkat lima besar dunia.

Wartawan Republika, Bilal Ramadhan
Foto: Pribadi
Wartawan Republika, Bilal Ramadhan

REPUBLIKA.CO.ID, Pasangan ganda putra junior Indonesia, Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin menampilkan permainan yang memukau dalam Kejuaraan Bulu Tangkis Junior 2019. Mereka menjadi motor serangan untuk meraih poin dalam sektor beregu campuran hingga menjuarai dan membawa pulang Piala Suhandinata.

Tak hanya itu, Leo/Daniel menyempurnakannya dengan meraih medali emas di ajang individual. Mereka pun dinobatkan sebagai Juara Dunia Junior 2019. Keberhasilan ini sekaligus mengobati kekalahan mereka di babak final pada Kejuaraan Dunia Junior tahun lalu.

Prestasi Leo/Daniel ini juga menjadi penghapus dahaga di nomor ini setelah terakhir Indonesia memenangkan juara ganda putra di Kejuaraan Dunia Junior pada 1992 silam melalui Amon Santoso/Kusno.

Aksi Leo/Daniel memang memukau di kejuaraan ini. Di ajang beregu, Leo/Daniel tidak pernah gagal menyumbangkan angka kemenangan. Sedangkan di ajang individual, Leo/Daniel juga memenangkan tiap babak dengan hanya dua gim. Termasuk di babak final, Leo/Daniel yang menjadi unggulan dua sukses menjungkalkan unggulan pertama dari Cina, Wang Chang/Di Zi Jian dengan 21-19 dan 21-18.

Tak hanya di ganda putra, baik Leo dan Daniel juga memiliki penampilan yang gemilang di ganda campuran. Di babak semifinal, Daniel diturunkan secara mendadak untuk berpasangan dengan Indah Cahya Sari Jamil. Strategi ini untuk mengecoh lawan. Karena Indah merupakan pasangan tetap Leo Rolly.

Strategi ini rupanya berhasil. Daniel dan Indah langsung ‘klop’ bermain. Bahkan aksi mereka menuai banyak pujian. Daniel dengan serangan-serangan tajamnya, sedangkan Indah bermain mengagumkan dengan pertahan-pertahanan serta dominan di bola-bola depan. Mereka sukses memberi angka kemenangan di semifinal dan di final sektor beregu.

Leo Rolly kembali berpasangan dengan Indah di sektor individual sebagai unggulan pertama dan berstatus sebagai juara bertahan. Karena mereka merupakan peraih gelar Juara Dunia Junior 2018. Namun sayangnya, mereka gagal menyamai prestasinya di tahun ini yang harus puas meraih medali perak setelah kalah di babak final.

photo
Pasangan ganda putra Indonesia, Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin menjadi Juara Dunia Junior 2019.

Leo Rolly yang di tahun sebelumnya meraih 1 emas dari ganda campuran dan 1 perak dari ganda putra, namun pada tahun ini ia juga harus puas meraih 1 emas dan 1 perak. Bedanya kali ini emas dari sektor ganda putra, sedangkan perak dari ganda campuran. Prestasi Leo Rolly yang menjuarai dua nomor ini perlu diapresiasi.

Setelah ini, Leo/Daniel akan menanggalkan status junior mereka dan memulai petualangan baru di level senior. Aksi pasangan ini tentu saja sangat ditunggu-tunggu. Karena mereka akan membuat semakin dominasinya Indonesia di nomor ganda putra.

Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo mencetak rekor dengan meraih gelar juara terbanyak dalam kalender turnamen resmi BWF pada 2018 dengan sembilan gelar juara plus satu medali emas di ajang Asian Games 2018. Pada tahun ini, pasangan yang kerap disebut ‘Minions’ ini sudah meraih lima gelar. Dua di antaranya merupakan turnamen kelas Super 1000 yaitu Indonesia Terbuka dan Cina Terbuka.

Satu turnamen kelas Super 1000 lainnya yaitu All England 2019 diraih pasangan senior Indonesia, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan. Meski pasangan ini sudah berusia di atas 30 tahun, namun mereka masih mampu menjadi Juara Dunia 2019.

Marcus/Kevin dan Hendra/Ahsan kini berada di peringkat 1 dan 2 dunia. Indonesia juga menempatkan satu pasangan lagi di 10 besar dunia yaitu Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto yang kini berperingkat 5 dunia. Pada tahun ini, mereka sudah memenangi turnamen Korea Open Super 500.

Dengan kesuksesan ganda putra Indonesia, baik senior maupun junior, tentu saja membuat banyak negara iri, tak terkecuali Cina. Dalam forum pecinta bulu tangkis Cina, bahkan mereka meminta agar Cina sudah mulai ‘melirik’ pelatih Indonesia untuk melatih ganda putra di Pelatnas Cina.

Pelatih ganda putra Cina, Chen Qiqiu juga mengakui sulitnya menembus ketangguhan para ganda putra Indonesia di berbagai turnamen. Dia juga mengatakan bukan hal yang mudah untuk merebut medali ganda putra Olimpiade 2020 mendatang dari tangan Indonesia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement