Senin 02 Mar 2020 06:10 WIB

Virus Corona Pun Memorakporandakan Dunia Olahraga

Sejumlah agenda event olahraga besar terancam berantakan akibat dampak virus corona.

Ilustrasi Penyebaran Virus Corona.
Foto: MgIT03
Ilustrasi Penyebaran Virus Corona.

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh Endro Yuwanto *)

Dampak virus corona kian menyebar di banyak sektor. Tak hanya menimbulkan keresahan di kalangan masyarakat, mengganggu stabilitas ekonomi maupun perdagangan, virus corona juga membuat dunia olahraga menghadapi ancaman serius.

Bahkan, pertandingan sepak bola Serie A Liga Italia, Derby d'Italia, antara Juventus versus Inter Milan, yang seharusnya sesuai jadwal digelar pada Senin (2/3) dini hari WIB harus ditunda. Bersama empat laga lainnya, pertandingan ditunda hingga 13 Mei 2020. Kemudan, final Coppa Italia digeser hingga 20 Mei 2020.

Italia bisa dibilang negara Eropa pertama yang terdampak virus corona. Di sana sudah ditemukan 800 kasus terkait virus corona, dengan 21 orang meninggal dunia.

Beberapa pertandingan level muda dan amatir di Italia juga sudah ditunda untuk alasan keamanan. Kewaspadaan dari Italia itu memicu tiga liga top Eropa lainnya, yakni La Liga Spanyol, Liga Primer Inggris, dan Bundesliga Jerman, meningkatkan kewaspadaan dan keamanan.

Tak terhitung cabang olahraga lainnya di hampir seluruh dunia yang menunda atau membatalkan latihan ataupun pertandingannya.

Adapun turnamen olahraga besar di dunia yang terkena dampak dari virus corona adalah Olimpiade Tokyo 2020 Jepang yang diragukan bisa digelar; Kejuaraan Atletik Indoor Dunia yang ditunda hingga 2021; kejuaraan bulu tangkis di Jerman, Vietnam, Polandia dan seluruh kualifikasi bulu tangkis yang ditunda; balapan F1 di Shanghai, China, yang ditunda; dan turnamen sepak pola Piala Eropa 2020 yang juga diragukan bisa digelar; serta seri pembuka MotoGP di Qatar yang sedianya digelar 8 Maret nanti.

Olimpiade 2020 bisa jadi hal yang menggemparkan bila sampai dibatalkan. Pasalnya, pembatalan Olimpiade yang merupakan multievent terbesar di dunia dikhawatirkan mengganggu kalender olahraga lainnya.

Apabila Olimpiade 2020 benar-benar dibatalkan, hal itu akan menjadi kejadian pertama sejak Olimpiade diadakan pada 1896 silam. Sepanjang sejarah, Olimpiade hanya pernah gagal terlaksana satu kali, yaitu pada 1940 di Tokyo, yang disebabkan oleh Perang Jepang dan China serta Perang Dunia II. Sementara itu, Olimpiade 2016 Rio de Janeiro, Brasil, tetap terlaksana sesuai jadwal meski adanya kekhawatiran terhadap wabah virus zika.

Masalahnya, Pemerintah Jepang tidak memiliki rencana cadangan terhadap pelaksanaan Olimpiade Tokyo 2020 akibat wabah virus corona. Apalagi, Jepang telah bersiap selama bertahun-tahun dan menginvestasikan dana sekitar 12 miliar dolar AS atau sekitar Rp 168 triliun.

Jepang ingin sekali meredam kekhawatiran bahwa Olimpiade Tokyo akan dibatalkan, ditunda, atau dipindahkan ke lokasi lain karena virus corona. Meskipun telah terjadi penurunan jumlah kasus di China, tempat asal virus tersebut, virus corona telah menyebar cepat di seluruh dunia, termasuk lebih dari 200 kasus dan lima kematian di Jepang.

Skala dampak virus corona memang terus menyebar lebih luas di dunia. Virus yang awalnya berasal dari Wuhan, China, itu terus mewabah ke dunia.

Virus corona mulai menjadi perhatian publik sejak Desember 2019. Hingga saat ini sudah tercatat 78.824 kasus virus corona terjadi di China, dengan total kematian mencapai 2.788 orang dan sebanyak 36.268 orang berhasil disembuhkan.

Virus corona pun dijadikan sebagai virus berbahaya secara global oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO). Virus ini memiliki gejala pneumonia kepada korban. Korban yang mengidap virus corona mengalami gejala awal lainnya, yang sering kali dianggap sepele, seperti batuk, demam, dan pilek.

Jumlah kasus virus corona sampai detik ini masih terus bertambah. Total ada 86.529 kasus secara global, 2.979 kematian, dan 41.958 orang yang dinyatakan sembuh. Sebanyak 61 negara telah mengonfirmasi adanya temuan infeksi virus corona. Lima urutan terbanyak kasus adalah China, Korea Selatan, Italia, Iran, dan Jepang yang merupakan tuan rumah Olimpiade 2020.

Wajar saja bila banyak agenda dan turnamen olahraga yang berantakan demi mengantisipasi atau menghindari virus corona. Tentu semua itu di luar kendali para insan olahraga. Yang hanya bisa dilakukan seorang atlet saat ini adalah tetap mempersiapkan diri dengan fokus berlatih meski belum ada jaminan event yang akan diikutinya digelar atau tidak.

Melihat betapa seriusnya dampak virus corona kepada dunia, publik tentu berharap ada solusi secepatnya dari WHO untuk menghentikan penyebaran virus lebih parah lagi. Masalahnya, hingga saat ini belum ada kepastian sampai kapan wabah ini akan berakhir. Sejumlah agenda olahraga berskala besar semacam Olimpiade dan Piala Eropa pun masih terancam berantakan.

*) Jurnalis Republika.co.id

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement