Jumat 06 Dec 2013 06:30 WIB

Menteri Kondom, Penyair Tanpa Kondom

Red: Heri Ruslan
Nasihin Masha
Foto: Republika/Daan
Nasihin Masha

REPUBLIKA.CO.ID,  Oleh Nasihin Masha

Dekonstruksi. Itulah awalnya. Hipokrit, itulah jalannya. Maka kita pun menyaksikan kerusakan, ironi, dan kontradiksi di ujungnya. Mendekonstruksi memang lebih mudah daripada mengkonstruksi. Orang-orang malas lebih suka menjejaki jalan lembek dekonstruksi dibandingkan jalan mendaki mengkonstruksi.

Akhir-akhir ini kita dikejutkan oleh fenomena puncak kegilaan. Ketika kaum dekonstruksionis dan hipokrisi terbuka selubungnya. Kecerdasan, ketokohan, dan jalan panjangnya hanyalah kepalsuan akrobat kata dan sulapan langkah. Ketika kekuatan jaringan dan perisai kelembagaannya tiba-tiba tak berdaya oleh tersingkapnya keaslian. Itulah yang kita saksikan pada pekan kondom nasional dan laku seks bebas seorang penyair. Dua kejadian dalam koinsiden waktu ini berakar pada lumpur yang sama.

Pertama, ada kampanye mencegah HIV dan AIDS dengan membagikan kondom ke pelajar dan mahasiswa. Juga ada bus bercat merah dan gambar artis bintang iklan kondom. Pembagian itu bahkan ada yang diimbangi kata-kata silakan dicoba dengan pacar. Kampanye ini berubah menjadi mempromosikan kondom dan menganjurkan seks bebas. Bukan lagi mencegah HIV dan AIDS.