Selasa 20 Feb 2018 04:05 WIB

Mensyukuri Indahnya Keberagaman

Keragaman agama adalah takdir Tuhan yang tidak mungkin berubah.

Red: Agus Yulianto
Yusuf Daud, Direktur Philosufi Center Surabaya
Foto: dok. Istimewa
Yusuf Daud, Direktur Philosufi Center Surabaya

REPUBLIKA.CO.ID,  Oleh: Yusuf Daud Risin *)

Saat ini pemeluk agama apa pun tidak mungkin lagi hidup menyendiri secara eksklusif, tertutup, tetapi mesti terlibat secara terbuka dalam dialog dan perjumpaan dengan pemeluk agama lain. Dengan kata lain to be religious, someone has to be interreligious. Banyak umat beragama yang kaget dan tidak siap memasuki kehidupan dan pergaulan lintas umat beragama yang semakin mengglobal dan intens. Adanya pusat kajian studi agama-agama ini akan menambah rujukan untuk melihat keragaman agama dan merambah jalan kebenaran menuju pada Tuhan Yang Maha Absolut.

Kemajemukan agama merupakan realitas konkret, suka atau tidak suka. Mesti semua penganut agama yang beragam itu meyakini bahwa Tuhan adalah Maha Esa, namun kenyataannya di muka bumi ini terdapat macam-macam suku, bahasa, bangsa, warna kulit dan juga beragam agama (QS al-Hujurat 49 : 11-13 dan QS Ar-Rum : 22).

Kenyataan keragaman ini pun ditegaskan oleh Tuhan dengan menyatakannya dalam berbagai Kitab Suci. Di dalam Alquran sendiri disebutkan tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang mereka menghadap kepada-Nya. Tuhan juga telah menetapkan aturan dan jalan terang yang berbeda-beda bagi tiap-tiap umat (QS Al-Ma'idah : 48).