Senin 10 Sep 2018 10:20 WIB

Agar Sektor Pariwisata Perkuat Ekonomi

Ada delapan cara untuk menggiatkan wisata demi mendorong ekonomi.

Red: Elba Damhuri
Taufan Rahmadi
Foto: Republika/ Wihdan
Taufan Rahmadi

REPUBLIKA.CO.ID Oleh: Taufan Rahmadi, Pegiat Wisata/Mantan Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah NTB

Lemahnya nilai mata uang Rupiah terhadap Dollar dan sejumlah mata uang asing lainnya membuat banyak masyarakat, pemerhati dan pelaku ekonomi, khawatir. Lemahnya nilai tukar Rupiah ini dapat bernilai positif maupun negatif, yang tentunya dapat berimbas pada gejolak perekonomian, yang apabila tidak ditanggulangi dengan baik dapat berimplikasi serius pada tatanan kehidupan masyarakat.

Mengatasi hal itu, komunitas pegiat pariwisata dan pemuda peduli pariwisata Lombok, Temannya Wisatawan, melakukan kajian terhadap permasalahan ekonomi yang sedang dihadapi oleh Indonesia ini. Fokus kajian tersebut adalah untuk mengatasi permasalahan perekonomian dengan pariwisata sebagai solusi.

Kajian tersebut menghasilkan 8 gagasan, yang sekiranya apabila diterapkan, maka pelaku pariwisata dapat tetap mengambil manfaat dari lemahnya nilai tukar Rupiah, sekaligus membantu perekonomian bangsa dengan membantu penguatan nilai tukar Rupiah terhadap mata uang asing.

Delapan gagasan yang ditawarkan oleh Komunitas Temannya Wisatawan sebagai solusi permasalahan ekonomi bangsa terutama masalah pelemahan nilai mata uang Rupiah terhadap Dolar Amerika:

Pertama, gebyarkan kebanggaan berwisata di dalam negeri. Kedua, dorong maskapai penerbangan memberikan tiket super murah menuju Destinasi Pariwisata Unggulan.

Ketiga, tingkatkan peran serta pemda di destinasi pariwisata untuk fokus pada pengembangan layanan jasa pariwisata. Keempat, ciptakan destinasi-destinasi wisata baru yang dapat menjadi  maghnet bagi wisatawan untuk datang.

Kelima, tingkatkan insentif bagi para pelaku Industri Pariwisata untuk berpromosi di negara-negara  yang menjadi target utama wisatawan mancanegara. Keenam, perkaya varian dari produk-produk wisata yang ditawarkan kepada para wisatawan.

Ketujuh, masifkan informasi di semua kanal media terkait kemudahan yang diberikan  kepada para wisatawan, seperti kebijakan bebas visa, dan sebagainya. Dan kedelapan, pastikan jaminan keamanan bagi para wisatawan mancanegara yang datang berkunjung.

Delapan gagasan tersebut diharapkan dapat diterapkan oleh pihak-pihak terkait, termasuk pemerintah pusat, pemerintah daerah, pelaku industri pariwisata, hingga masyarakat umum yang gemar melakukan wisata.

Semoga gagasan-gagasan aplikatif selanjutnya selalu hadir dari Temannya Wisatawan, sebagai bentuk peran positif pada sendi kehidupan masyarakat, utamanya pariwisata.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاِذْ زَيَّنَ لَهُمُ الشَّيْطٰنُ اَعْمَالَهُمْ وَقَالَ لَا غَالِبَ لَكُمُ الْيَوْمَ مِنَ النَّاسِ وَاِنِّيْ جَارٌ لَّكُمْۚ فَلَمَّا تَرَاۤءَتِ الْفِئَتٰنِ نَكَصَ عَلٰى عَقِبَيْهِ وَقَالَ اِنِّيْ بَرِيْۤءٌ مِّنْكُمْ اِنِّيْٓ اَرٰى مَا لَا تَرَوْنَ اِنِّيْٓ اَخَافُ اللّٰهَ ۗوَاللّٰهُ شَدِيْدُ الْعِقَابِ ࣖ
Dan (ingatlah) ketika setan menjadikan terasa indah bagi mereka perbuatan (dosa) mereka dan mengatakan, “Tidak ada (orang) yang dapat mengalahkan kamu pada hari ini, dan sungguh, aku adalah penolongmu.” Maka ketika kedua pasukan itu telah saling melihat (berhadapan), setan balik ke belakang seraya berkata, “Sesungguhnya aku berlepas diri dari kamu; aku dapat melihat apa yang kamu tidak dapat melihat; sesungguhnya aku takut kepada Allah.” Allah sangat keras siksa-Nya.

(QS. Al-Anfal ayat 48)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement