Kamis 14 Feb 2019 02:14 WIB

Dalam Islam, Tiada Hari tanpa Kasih Sayang

Pemuda/pemudi Islam harus tahu Hari Valentine bertentangan dengan ajaran Islam.

Menikah solusi halal meluapkan kasih sayang kepada pasangan.
Foto: Antara/Irwansyah Putra
Menikah solusi halal meluapkan kasih sayang kepada pasangan.

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Mahmud Yunus*

Membumikan kasih sayang, kiranya sangat dianjurkan bagi setiap hamba Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Betapa tidak? Bu kankah Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang senantiasa mencurahkah kasih sayang kepada kita?

Perlu dipahami, kasih sayang Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang dilakukan bukan karena pamrih. Allah melakukan itu karena Dia tahu hamba-Nya memerlukan kasih sayang. Sebab tanpa kasih sayang dari-Nya kita tidak akan mampu mendapatkan yang kita impikan.

Maka, jika Anda mendapatkan sesuatu yang diimpikan yakinilah itu bukan sematamata karena Anda mampu mewujudkannya. Bahkan, boleh jadi sebagian besar disebabkan kasih sayang Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

Ambil contoh, tidak ada satu bayi pun yang lahir dari rahim ibunya mampu menolong dirinya (helpless). Bayi, saat baru dilahirkan sepenuhnya bergantung pada kasih sayang Allah yang Maha pengasih lagi Maha Penyayang. Allah dengan kehendak-Nya menganugerahkan kasih sayang kepada ibunya. Maka, jadilah dia ibu yang mengasihi dan menyayangi anaknya.

Sering-seringlah kita merenungkan firman Allah berikut ini: “Dan Allah me nge luarkan kalian dari perut ibu kalian da lam keadaan tidak mengetahui sesuatu pun. Dan, Dia memberi kalian (alat) pendengaran, (alat) penglihatan dan hati agar kalian bersyukur” (QS An-Nahl [16] : 78). Jelaslah, jangankan mampu menolong dirinya, sekadar mengetahui bahwa dirinya perlu ditolong pun tidak.

Sebagai salah satu wujud kasih sayang, Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang berkehendak memberikan tiga alat (instrumen) yang sangat ‘vital’ bagi bayi di kemudian hari yaitu (alat) pendengaran, (alat) penglihatan dan hati. Jika tiga instrumen tersebut diasah dengan baik dan benar dipastikan dia akan mampu menjadi sosok yang sempurna (kamil).

Sebagai salah satu wujud kasih sayang, Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang berkehendak memberikan pedoman hidup yang sangat berharga bagi segenap manusia berupa Din al-Islam. Dalam firman-Nya pedoman hidup tersebut disebut sebagai jalan yang lurus. Maka, siapa pun yang patuh (taat) mengikuti jalan tersebut dipastikan akan selamat di dunia dan akhirat.

Lebih jauh, Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang mengilhamkan kasih sayang kepada binatang, tidak terkecuali binatang buas. Dengan begitu, binatang buas pun terbukti mampu menunjukkan kasih sayang kepada anak-anaknya. Bahkan, naluri ‘keibuan’ binatang buas sekali pun (pernah tertangkap kamera) mampu menunjukkan kasih sayang kepada anak binatang lain yang lumrahnya menjadi mangsanya.

Sekali lagi, semua itu dapat terjadi karena Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang mengilhamkan kasih sayang kepada binatang. Maka, jangan lupa menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang manakala Anda beruntung menyaksikan induk binatang berjuang mati-matian melindungi anak-anaknya dengan mata kepala Anda sendiri.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement