Oleh: Benny Ohorella, penikmat sejarah.
Haji Agus Salim, laki-laki asal Sumatra Barat lahir dengan nama asli Mashudul Haq (Pembela Kebenaran), betul-betul nama yang tidak keliru. Beliau adalah keponakan ulama terkenal Syaikh Ahmad Khatib Al-Minangkabauwi, salah satu imam mazhab Syafi'i di Masjidi Haram, Makkah. Kepada Syaikh Ahmad Khatib ini pula pendiri NU dan Muhammadiyah, KH Hasyim Asya'ari dan KH Ahmad Dahlan pernah menuntut ilmu, begitu juga salah satu ulama besar kita, Hamka.
Kalau mau baca sejarah, kisah H Agus Salim dipanggil ‘mbek’ ketika akan berpidato itu sebenarnya terdokumentasi apik. Salah satu pendiri bangsa dan mantan perdana menteri pertama RI, Sutan Syahrir, adalah yang mengakui dan melihat langsung kejadian itu. Kisah Syahrir ini diceritakan oleh penulis Belanda, Jef Last, dalam buku 100 tahun H Agus Salim.
Dan cerita itu pun sebenarnya belum selesai sepenuhnya. Ini karena H Agus Salim masih mempersilakan mereka (Sutan Syahrir dkk) untuk masuk lagi sebelum mereka ke luar dari ruang pertemuan tersebut yang penuh dengan ejekan. Menurut Salim, Syahir itu bisa masuk ke ruangan kembali bila bila pidatonya dalam 'bahasa manusia' sudah selesai.