Sabtu 16 Mar 2019 12:40 WIB

Kisah Shalat Berjamaah di Masjid Selandia Baru

Kaum Muslim begitu antusias melakukan shalat berjamaah di berbagai masjid di Selandia

 Keluarga korban berdiri di luar masjid  setelah penembakan yang mengakibatkan banyak kematian dan cedera di Masjid Al Noor di Deans Avenue di Christchurch, Selandia Baru, (15/3 2019).
Foto: EPA-EFE/Martin Hunter
Keluarga korban berdiri di luar masjid setelah penembakan yang mengakibatkan banyak kematian dan cedera di Masjid Al Noor di Deans Avenue di Christchurch, Selandia Baru, (15/3 2019).

Oleh: Ilham Bintang, Jurnalis Senior

Tiga hari lalu saya baru saja memuji pemerintah Australia yang memberi perhatian besar kepada warga Muslim dengan menyediakan tempat ibadah. Seperti yang saya nikmati di Bandara Melbourne, Kamis (13/3) subuh.

Memang, lepas dari pemeriksaan imigrasi, langsung terlihat jelas petunjuk tempat beribadah. Di situlah kami salat subuh. 
Di kota Sydney, dan Perth yang sering saya kunjungi juga begitu. Tersedia tempat untuk salat Jumat. Karena jamaah melimpah salat Jumat dilaksanakan sampai dua kloter.


Suasana ini bukan hanya di Australia, tetapi juga di New Zealand atau Selandia Baru. Saya berkali -kali salat Jumat di negara ini. Malah 2 September 2017, saya salat Idul Adha di Wellington bersama Dubes RI di NZ, Tantowi Yahya. Terakhir : 9 November 2018, bersama beberapa kawan wartawan diantar salat Jumat oleh Tantowi Yahya di City Mosque Brandon Street. Pengurus mesjid menyambut hangat dan ramah. Bahkan kami diberi souvenir jepitan dasi. Salat Jumat di sini juga dua kloter.

photo
Ilham Bintang dan Tantowi Yahya ketika tengah melakukan shalat Idul Fitri di sebuah masjid di Selandia Baru

Selama ini, Selandia Baru bukan cuma dikenal sebagai negara paling aman di dunia, bahkan disebut sebagai negara lebih Islami bila dibandingkan berbagai negara yang berpenduduk mayoritas Islam. Begitu indah gambaran tentang penerimaan warga Muslim yang minoritas di sana.

Namun imaji itu mendadak berantakan. Ini karena pada Jumat (15/3) siang semua kenyamanan itu dikoyak-koyak oleh aksis teroris yang melakukan pembunuhan keji jamaah salat Jumat di dua mesjid di Christcurch, NZ. Empat puluh sembilan meninggal dunia, duapuluh luka-luka.

Innalillahi Wainnailaihi Rojiun. Semoga seluruh korban mendapatkan tempat sebaik-baiknya di sisi Allah SWT. Sedangkan pelaku teror itu mendapatkan hukuman setimpal setara dengan kekejiannya.

photo
Tingginya 'ghirah' shalat berjamaah di sebuah masjid di Sidney, Australia.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement