REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aktivitas Indonesian Youth Diplomacy (IYD) terus bergulir. Setelah menyelenggarakan IYD Workshop series pada tanggal 23 Mei lalu, lembaga ini kembali melakukan kegiatan publik lainnya yang menjadi rangkaian kegiatan Y20 Summit 2015.
Kini, IYD bergerak ke berbagai kampus atau lembaga kepemudaan lainnya untuk mensosialisasikan program menarik yang menjadi bagian dari pertemuan G20. Y20 Summit merupakan pertemuan pemuda dari 20 negara perekenomian tertinggi di dunia. Kegiatan yang diselenggarakan setiap tahun ini akan diselenggarakan pada tanggal 15-21 Agustus 2015 mendatang di Istanbul, Turki.
IYD telah menyeleksi lima delegasi Indonesia yang akan berangkat ke Y20 Summit 2015 sejak Januari lalu. Kelima delegasi tersebut antara lain: Adiska Fardani (Kandidat Magister di Universitas Teknologi Delft, Belanda); Biondi Sima (Kandidat Magister di SciencesPo dan Universitas Peking); Kristia Sianipar (Konsultan Forensik di Pricewaterhouse Cooper); Wafa Taftazani (Wakil Manajer di Bank of Tokyo, Mitsubishi UFJ); dan Rocky Intan (Peneliti di Pusat Studi Strategis dan Internasional / CSIS).
Kegiatan publikasi Y20 di kampus Binus Internasional pada Rabu (3/6) ini merupakan kegiatan perdana IYD untuk sosialisasi isu-isu G20. “IYD telah didukung resmi oleh pemerintah Indonesia sebagai wakil pemuda G20 yang menyuarakan ide dan pemikiran pemuda mengenai ekonomi global, isu-isu sosial, serta peran aktif pemuda dalam pendidikan ataupun perdamaian. Setiap tahun IYD menjadi panitia resmi yang menyeleksi Delegasi Indonesia untuk pertemuan pemuda G20 atau Y20 Summit.
Kegiatan publikasi Y20 ini pun penting supaya semakin banyak pemuda Indonesia tahu dan sadar bahwa Indonesia sebagai satu-satunya negara ASEAN di G20 berkontribusi bagi pembangunan ekonomi global, begitu pula dengan para pemudanya“, ungkap Gracia Paramitha, Co-Chair Indonesian Youth Diplomacy dalam siaran persnya yang diterima Republika Online, Rabu (3/6).