Senin 01 Jun 2015 13:24 WIB

Gerakan #PILKADABERSIH atau GOLPUT di FFP 2015

Diskusi film Pilkada Bersih
Foto: dok CLC Purbalingga
Diskusi film Pilkada Bersih

REPUBLIKA.CO.ID, PURBALINGGA -- Gerakan #PILKADABERSIHatauGOLPUT berkesempatan diluncurkan saat gelaran Festival Film Purbalingga (FFP) 2015 di aula Hotel Kencana, Jumat (29/5) lalu. Peluncuran itu dengan membuka diskusi terbuka yang dihadiri anak-anak muda Purbalingga.

 

Baca Juga

Sebelumnya pemutaran program "Kado buat Kota Tercinta: Bongkar!" pada jam main 14.00 yang memutar film-film pelajar Purbalingga nominasi dan pemenang Anti-Corruption Film Festival (ACFFest) 2014.

 

Seperti diketahui, Kabupaten Purbalingga akan menggelar Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak pada 9 Desember 2015. Sebagai generasi muda, diharapkan aktif dalam mengawasi tahapan pelaksanaan Pilkada tersebut.

 

Salah satu pegiat #PILKADABERSIHatauGOLPUT Rudal Afgani Dirgantara mengatakan, gerakan ini menghendaki satu hal yaitu Pilkada bersih dari segala bentuk kecurangan. "Jika Pilkada bersih tidak bisa terealisasi, maka Golput menjadi pilihan terakhirnya," tegasnya seperti disampaikan dalam rilisnya kepada Republika Online, Senin (1/6).

 

Beberapa pertanyaan pemahaman seputar Pilkada, juga teknis gerakan terlontar dari para peserta diskusi. Pada dasarnya, masih banyak anak-anak muda tidak memahami Pilkada dan rasa ketidakpedulian pada hajatan negara itu.

 

Di tempat lain, yaitu di Markas Besar CLC Purbalingga, digelar temu komunitas film secara nonformal. Beberapa personil komunitas film, antara lain dari Purbalingga, Cilacap, Bandung, Malang, dan Yogyakarta.

 

Pada jam main 16.00 mengulang program Kompetisi Dokumenter SMA yang didominasi penonton pelajar. Kemudian pada jam main 19.00 diputar program ulang Kompetisi Fiksi SMP. Serta pada jam main 21.00  digelar program Pemutaran Film Khusus "Siti" sutradara Eddie Cahyono yang sempat dikelilingkan 19 titik desa di program Layar Tanjleb.

 

Menurut pegiat FFP Asep Triyatno, FFP saat di hall memberi kesempatan berkumpulnya anak-anak muda untuk berinteraksi dengan film. "Sebagian diantara mereka adalah pemilih pemula yang tidak hanya penting melek Pemilu, namun juga musti proaktif dalam mengawasi jalannya seleksi kepemimpinan di daerah," jelasnya.

 

Hari terakhir gelaran FFP 2015, Sabtu, 30 Mei 2015, akan digelar Program Anak Gugah jam main 10.00, sebelumnya pada jam 08.00 akan diadakan Focus Group Discussion (FGD) dari Jurusan Ilmu Komunikasi UGM Yogyakarta tentang FFP.

 

Sementara pada jam main 14.00 digelar Program Khusus Surat Cinta Untuk Jakarta yang dihadiri sutradara, editor, dan pemainnya. Dan pada malam hari, yaitu jam 19.00 digelar Malam Penganugerahan yang juga akan diisi dengan pentas seni.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement