Jumat 16 Oct 2015 08:45 WIB

Ini Alasan 'Rumah Pandai' Pilih Gerakan Sejuta Kaleng Oksigen

Orang utan beraktivitas di tengah kabut asap yang menyelimuti areal hutan sekolah Orang utan Yayasan Penyelamatan Orang utan Borneo (BOSF) di Arboretum Nyaru Menteng, Kalimantan Tengah, Senin (5/10).
Foto: Antara/Rosa Panggabean
Orang utan beraktivitas di tengah kabut asap yang menyelimuti areal hutan sekolah Orang utan Yayasan Penyelamatan Orang utan Borneo (BOSF) di Arboretum Nyaru Menteng, Kalimantan Tengah, Senin (5/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bencana kabut asap yang melanda sejumlah daerah di tanah air mengundang keprihatinan banyak pihak. Salah satunya komunitas "Rumah Terang Indonesia" yang langsung melakukan aksi "Sejuta Kaleng Oksigen" bagi korban kabut asap. 

Kanaya Tabitha, pendiri yayasan "Rumah Pandai Indonesia" mengatakan, keputusan untuk mengirimkan kaleng oksigen bagi para korban karena hal tersebut adalah yang paling dibutuhkan masyarakat. 

"Karena masker sudah tidak membantu lagi," ujar Kanaya Tabitha saat ditemui di kantor "Rumah Pandai Indonesia" beberapa waktublalu di Jakarta. 

Hal tersebut, jelas wanita yang juga dikenal sebagai desainer terbaik tanah air ini,  didasarkan pada hasil assesment yang dilakukan timnya yang diterjunkan sejak pertama kali bencana kabut asap melanda wilayah Sumatra. Dari hasil pantauan, diketahui kebakaran lahan telah melanda sebagian besar wilayah. 

"Jadi kami memutuskan buat apa kalaunhanya memberi bantuan hanya berupa masker kalau tidak ada oksigen. Karena itu kami memilih bantuan yang langka dan sangat dibutuhksn masyarakat," ujarnya. 

Selain itu pihaknya juga menyiapkan bantuam pendukung lainnya seperti obat mata juga obat kulit. 

"Obat kulit ini perlu karena air di kawasan yang terbakar banyak yang sudah tercemar," katanya. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement