REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 31 siswa-siswi yang tergabung dalam Danadhyaksa Budaya SMP Labschool Cibubur akan menjadi wakil Indonesia di ajang Festival "Dancing Catalonia" di Spanyol pada 20 hingga 24 Maret mendatang.
Ajang kompetisi tahunan yang melombakan berbagai genre tari dari beragam kelompok usia ini diselenggarakan oleh European Association of Foklore Festival (EAFF).
Keberhasilan SMP Labschool mewakili Indonesia tidak lepas dari prestasi sebelumnya sebagai juara pada Festival Tari Folklore di Rusia tahun lalu. Menyandang predikat juara membuat SMP Labschool Cibubur otomatis menjadi peserta tanpa perlu mengikuti seleksi.
"Kita nggak ikut seleksi lagi sudah otomatis. Jadi anak-anak akan berangkat ke Spanyol dan bertanding di kategori folklore bersaing dengan peserta lainnya dari berbagai negara di dunia," ujar Uswadin, Kepala Sekolah SMP Labschool Cibubur dalam keterangan tertulis, Jumat (11/3).
Nantinya Danadhyaksa Budaya SMP Labschool Cibubur akan membawakan berbagai tarian asli Nusantara seperti Tari Lenggang Lagak dari Betawi, Tari Gantar Alak dari Kalimantan serta tari Tarek Pukat dan tari Ratoeh Jaroh dari Aceh.
"Sebagai duta budaya, kemampuan siswa-siswi Labschool yang mewakili merah putih dalam ajang tari Internasional telah membangun citra Indonesia di forum Internasional dan juga menunjukkan 'wajah' Indonesia sebenarnya yang kaya akan budaya," ujar Uswadin.
Para siswa sendiri sudah berlatih sejal dua bulan lalu. Berbagai latihan yang diberikan oleh pelatih dari Gantari Gita Khatulistiwa, fokus dalam keindahan gerakan, keluwesan hingga kekompakan tim.
"Kami di gembleng selama dua bulan di Gantari Gita Khatulistiwa untuk persiapan lomba. Mohon doa semuanya agar kami bisa meraih kemenangan di festival Dancing Catalonia," ujar Alisha Oriana, salah satu siswi yang ikut berangkat.