REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Memperingati Hari Peduli Autisme Sedunia (World Autism Awareness Day) pada 2 April lalu sekaligus apresiasi terhadap anak-anak dengan kemampuan berbeda ini, Sekolah Alam Indonesia menggelar satu acara. Bertajuk "Special Day For Special Kids", acara digelar pada Jumat 1 April dan Senin 4 April 2016.
"Alasan kami mengambil tema tersebut, karena di Sekolah Alam Indonesia menerima Anak Berkebutuhan Khusus atau yang sering dikenal dengan sebutan ABK yang diagnosanya berbeda-beda, yaitu ADHD, Autis, ADD, Tuna grahita dan DS," ujar Ariyanti Dwiantika, fasilitator IST Sekolah Alam Indonesia Cipedak, dalam keterangan tertulis kepada Republika.co.id, Rabu (6/4).
Kegiatan yang dilakukan, pertama adalah penyuluhan ke setiap kelas tentang ABK. Hal ini bertujuan agar anak-anak lebih sadar terhadap temannya ataupun orang-orang yang memiliki kebutuhan khusus ini di lingkungan mereka.
Sedangkan acara kedua adalah penampilan anak-anak sesuai dengan kemampuan yang mereka miliki. Menurut Ariyanti, hal ini menunjukkan bahwa ABK memiliki potensi kekurangan, kemampuan dan kelebihan yang terkadang tidak terbayangkan oleh sekasat mata yang melihatnya.
"Untuk itu pada moment tersebut guru IST Sekolah Alam Indonesia Cipedak ingin menunjukkan kepada seluruh komunitas bahwa anak-anak ini mempunyai kemampuan dan kelebihan yang luar biasa," kata dia.
Salwa misalnya. Siswi yang terdiagnosa autis berat ini mampu bermain piano dengan medley empat lagu. Semengara Naufal (Autistic) mampu menghafal juz 29 dan juz 30 serta mampu melanjutkan ayat. Hal tersebut dibuktikan di hadapan Ustadzah Ummu (guru Alquran).
Selain itu juga ada Damar yang pandai membaca puisi dengan intonasi yang sangat baik. Bahkan ia mampu membaca puisi dalam bahasa Arab pada acara Language Fair.