Jumat 15 Apr 2016 14:49 WIB

CDKN Gelar Diskusi Peranan Kaum Muda Hadapi Perubahan Iklim Dunia

Pengunjung menuliskan harapannya saat pameran Indonesia Climate Change Education Forum and Expo 2016 di Jakarta Convention Centre (JCC), Jakarta, Kamis (14/4). (Republika/ Agung Supriyanto )
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Pengunjung menuliskan harapannya saat pameran Indonesia Climate Change Education Forum and Expo 2016 di Jakarta Convention Centre (JCC), Jakarta, Kamis (14/4). (Republika/ Agung Supriyanto )

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemberdayaan terhadap kaum muda harus dilakukan dengan tepat guna menjawab tantangan serta memanfaatkan peluang yang ada dalam menghadapi perubahan iklim dunia.

Mochamad Indrawan dari Climate and Development Knowledge Network (CDKN) mengatakan, pemberdayaan kaum muda perlu dilakukan dua arah. Yakni lintas generasi, terutama untuk mewujudkan sikap dan perilaku tanggap iklim dengan pendekatan baru yang sesuai dengan alam Indonesia, kearifan lokal dan pengetahuan tradisional.

"Bagaimanapun kaum muda perlu kritis terhadap kebijakan pembangunan sehingga dapat menumbuhkan inovasi dan konteks yang khas bagi masing-masing daerah di Indonesia," ujar Indrawan, Jumat (15/4).

Menurut Indrawan, perubahan iklim bukanlah masalah lingkungan semata. Perubahan iklim adalah masalah ekonomi, bahkan persoalan pembangunan dan penganggulangan kebencanaan.

Sebagai contoh, studi oleh Global Canopy Programme dan Wildlife Conservation Society - Indonesia Program yang didukung CDKN di tahun 2015-2016 menunjukkan, bahwa di Aceh ekosistem hutan tropika humida telah memberi perlindungan terhadap tanaman pangan.

Tanpa jasa lingkungan itu maka tanaman padi dan sawah saat terjadi banjir dan kekeringan akibat perubahan iklim akan menyebabkan kerugian pangan tidak kurang dari 200 juta dolar AS atau Rp 2,6 triliun per tahun.

"Selama ini pendekatan kebijakan pembangunan seakan tak beranjak. Secara global, cara membangun yang dilakukan selama ini diakui telah menyebabkan terjadinya pemanasan global yang mengakibatkan perubahan iklim," kata dia.

Terkait hal ini CDKN melalui Indonesia Climate Change Education Forum & Expo 2016 (ICCEFE) menggelar kegiatan Dialog Antar-Generasi: tantangan dan Peluang Bagi Generasi Muda".

Dialog akan menghadirkan Sarwono Kusumaatmadja (Menteri Lingkungan Hidup Periode 1993-1998), Fabby Tumiwa (Direktur Institute for Essential Services Reform yang juga anggota Majelis Wali Amanat Indonesia Climate Change Trust Fund (ICCTF)), Mirantha Kristanty (Aktivis Youth Forum and Climate Reality Project) serta Gracia Paramitha (Pengajar London School of Public Relations yang juga UNEP TUNZA Global Youth Advisor on Asia Pacific).

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement