Selasa 10 May 2016 10:52 WIB

Festival Film Purbalingga Berlangsung Hingga 28 Mei

Pembukaan ajang Festival Film Purbalingga ke-10
Foto: dok: CLC Purbalingga
Pembukaan ajang Festival Film Purbalingga ke-10

REPUBLIKA.CO.ID, PURBALINGGA -- Pemukulan kenthong sepuluh kali dibawah rintik hujan oleh Bupati Purbalingga Tasdi, S.H., MM menandai pembukaan Festival Film Purbalingga (FFP) yang tahun ini memasuki tahun ke-10.

 

Letupan kembang api di langit turut memeriahkan pembukaan satu-satunya festival yang berkelanjutan di Kabupaten Purbalingga. Pembukaan dengan program Layar Tanjleb digelar di lapangan SMA Bobotsari Desa Majapura, Kecamatan Bobotsari, Purbalingga.

 

Dalam sambutannya, bupati Purbalingga mengucapkan selamat kepada pengelola FFP yang sudah menjalankan festival hingga penyelenggaraan ke-10.

“Atas nama bupati dan pemerintah kabupaten, kami mengucapkan terima kasih dengan adanya Festival Film Purbalingga ini telah melahirkan karya-karya film pelajar Purbalingga yang berprestasi dan membawa nama baik Purbalingga hingga tingkat nasional,” ungkapnya.

 

Hujan yang turun deras siang hari sempat terhenti di sorenya, namun kembali deras hingga menjelang pemutaran film perdana. Ratusan warga yang seusai waktu maghrib sudah berbondong-bondong ke lapangan, terpaksa berteduh di tenda-tenda yang tersedia. Mereka tetap antusias menyaksikan beberapa pentas seni yang disiapkan panitia lokal yaitu Karangtaruna Wirabhumi Desa Majapura sebelum menonton film.

 

Dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co,id, malam itu, diputar lima film pendek dan satu film bioskop yaitu “Penganten Sunat” dari SMK Muhammadiyah Bobotsari Purbalingga, “Gendut” dari SMA Bobotsari Purbalingga, “Bunga-Bunga Devisa” dari BNP2TKI, serta dua film pendek dari luar Purbalingga “Tani Maju-Berdikari” sutradara MF Wafy, “Neng Kene Aku Ngenteni Kowe” sutradara Jeihan Angga, serta Saur Sepuh IV: Titisan Darah Biru sutradara Imam Tantowi yang diputar dengan proyektor 16mm.

 

Direktur FFP Bowo Leksono mengatakan, kelahiran Festival Film Purbalingga pada 2007 silam karena saat berdirinya Cinema Lovers Community sebagai pengelola FFP sudah berbenturan dengan pemerintah Kabupaten Purbalingga.

“Penyelenggaraan tahun ini kami menawarkan, akan dimana posisi negara dalam hal ini Pemkab Purbalingga?,” ujar Direktur CLC Purbalingga yang mengaku selama ini keberadaan FFP didukung para pelajar, pemuda, dan warga di wilayah Banyumas Raya.

 

FFP 2016 akan digelar selama sebulan, dari 30 April-28 Mei. Setelah pembukaan FFP di Desa Majapura, selama dua malam berturut-turut, program Layar Tanjleb akan menyambangi Kabupaten Cilacap yaitu Desa Tayem Timur Kecamatan Karangpucung dan Kelurahan Tegalkamulyan Kecamatan Cilacap Selatan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement