REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Syamsi Dhuha Foundation (SDF) meluncurkan aplikasi Lupie Diary, aplikasi catatan medis pribadi Odapus (Orang dengan Lupus). Hal ini menjadi bagian dari upaya untuk ikut menjadi bagian dari usaha dunia menemukan terapi Lupus yang aman dan efektif serta meningkatkan kualitas hidup Odapus di Indonesia.
Aplikasi catatan medis pribadi bagi penyandang Lupus yang pertama di Indonesia ini merupakan pengembangan dari salah satu karya pemenang ‘Care for Lupus SDF Award’ dari Universitas Surabaya, untuk membantu Odapus mencatat riwayat kesehatan yang dijalaninya secara pribadi.
"Odapus sering harus berobat ke banyak dokter, rumah sakit atau klinik yang mengakibatkan riwayat catatan medisnya terpencar di beberapa tempat. Dengan Aplikasi ’Lupie Diary’, yang dapat diunduh secara gratis ini, diharapkan Odapus atau pendampingnya dapat mengumpulkan riwayat catatan medisnya sendiri yang akan membantu Odapus untuk disiplin lakukan terapi," ujar Dian Syarief, ketua SDF yang juga seorang Odapus dalam keterangan tertulis, Rabu (13/7).
Aplikasi ini penggunaannya mudah, dapat dioperasikan pada android dengan operating system (OS) versi 4.0.
Sementara itu, dr. Rachmat Gunadi Wachyudi SpPD-KR, mewakili para Dokter Pemerhati Lupus menyambut baik diluncurkannya aplikasi ini. Karena dibilai akan sangat membantu kedokteran dalam melakukan diagnosa dan memberikan terapi pengobatan yang tepat.