REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Untuk melestarikan, mengangkat, mengembangkan serta memanfaatkan seni budaya, khususnya seni angklung, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jabar, akan melaksanakan kegiatan pasanggiri angklung tingkat SLTP dan SLTA se-Jabar. yang telah ditunjuk oleh instansi terkait yang berkompeten di bidangnya dari masing-masing kabupaten/kota. Pasanggiri ini dilaksanakan pada tanggal 9 November 2016 bertempat di Teater Terbuka Balai Pengelolaan Taman Budaya Provinsi Jawa Barat Jl. Bukit Dago Selatan No. 53 A Bandung
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jabar Ida Hernida didampingi Kepala Bidang Kesenian dan Perfilman Eddy Setiadi Erawan mengatakan, tujuan diselenggarakannya kegiatan pasanggiri ini untuk meregenerasikan kepada generasi muda. Khususnya, seni angklung dengan mencari bakat-bakat muda generasi penerus.
Selain itu, pihaknya juga mengangkat seni budaya Jabar yang telah lama tidak ditampilkan atau dipergelarkan. Menginformasikan dan mempublikasikan seni-seni khas masing-masing kabupaten, serta mencari pengalaman khususnya para seniman pendukung. "Selain itu, tentunya mengembangkan nilai-nilai budaya lokal dalam mendukung peningkatan ekonomi kreatif,” kata Ida dalam keterangannya yang diterima Republika.co.id, hari ini.
Ida mengatakan, pelaksanaan pasanggiri merupakan suatu ajang kegiatan dengan maksud melestarikan, mengembangkan, memanfaatkan serta mengangkat seni-seni budaya yang hampir punah. Selain itu, mencari bakat generasi penerus baik itu seniman pelaku atau seniman penggarap di bidang seni angklung.
“Menanamkan kesadaran serta kepedulian pemerintah, masyarakat, dan pihak terkait akan seni tradisi di Jabar. Khusnya, dalam upaya pelestarian pengembangan serta pemanfaatan kesenian untuk kemajuan kesenian daerah Jabar yang tentunya akan menghiasi khasanah budaya bangsa,” ujarnya.
Kaitan dengan kepesertaan, Eddy mengatakan, peserta SLTP hingga SLTA berusia 13 hingga 18 tahun, jumlah personal dalam satu grup peserta perwakilan kabupaten/kota sebanyak 45 termasuk official. Masing-masing peserta, kata dia, menampilkan satu buah lagu wajib yaitu 'Berkibarlah Benderaku' ciptaan Gombloh dan lagu pilihan bebas kreasi baru dengan sumber ide garapan, music, kostum dan tata busana diangkat seni tradisional yang ada di daerah masing-masing.
Durasi penampilan masing-masing materi 15 menit per grup (lebih dari waktu yang telah ditetapkan akan mengurangi penilaian dewan juri). Alat musik pendukung kostum serta property disiapkan oleh masing-masing peserta. Panitia menyiapkan tata lampu general multifungsi dan perangkat sound system. Panggung yang disediakan berukuran 8 meter x 12 meter.
"Untuk kriteria penilaian meliputi, penguasaan materi 50 persen, kreatifitas 30 persen, dan penyajian 20 persen," kata Eddy. Hasil penilaian seluruh peserta yang tampil, akan menetapkan juara 1 hingga 3 (mendapatkan piagam penghargaan dan uang pembinaan), harapan 1 hingga 3 serta juara Favorit. Untuk pendaftaran dibuka hingga 5 November 2016 (empat hari sebelum pelaksanaan pasanggiri), dengan menghubungi Bidang Kesenian Disparbud Jabar Jl RE Martadinata No. 209 Kota Bandung, Telp (022) 7271385.