REPUBLIKA.CO.ID, BOJONEGORO -- Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, mendukung gerakan anti-hoaks yang dideklarasikan warga Desa Sedahkidul, Kecamatan Purwosari dengan membuat pernyatan sikap, Ahad (3/9) kemarin.
“Kominfo mendukung sepenuhnya, sebab gerakan deklarasi anti 'hoax' yang dilakukan warga Desa Sedahkidul ini barangkali yang yang pertama kalinnya dilakukan oleh Pemerintah Desa di Indonesia,” kata Kepala Bidang Informasi Publik Dinas Kominfo Bojonegoro Djoko Suhermanto, di lokasi acara.
Ia datang ke lokasi untuk mendukung gerakan anti-hoaks bersama Sekretaris Dinas Kominfo Bojonegoro Ngasiadji, Camat Purwosari Bayu Dono, dan wartawan LKBN Antara di Bojonegoro Agus Sudarmojo.
Pada kesempatan itu, Ketua Kelompok Masyarakat (KIM) Sendang Potro Bojonegoro Din Rosidin membacakan pernyataan sikap warga setempat terkait berita hoaks.
Dalam pernyataan sikap ditegaskan bahwa pemuda dan pemudi di desa setempat santun dalam komunikasi di internet dan media sosial, menolak berita hoaks (berita bohong), fitnah, ujaran kebencian dan isu SARA dan tidak menyebarkan berita hoax.
“Berita hoaks harus kita lawan,“ kata alumnus Duta Damai BNPT 2016 Didik Jatmiko menambahkan.
Camat Purwosari, Bojonegoro Bayudono Margajelita meminta warga di daerahnya bisa menguasai teknologi dan informasi karena sudah menjadi kebutuhan.
Namun, kata dia, warga harus berhati-hati dalam memanfaatkan media sosial juga internet agar tidak masuk dalam ranah hukum.
Ia mencontohkan salah seorang warga di Kecamatan Gayam, yang bertetangga dengan Kecamatan Purwosari, ditangkap polisi karena menulis di media sosial tanpa menggunakan etika.
“Kami minta warga dalam memanfaatkan media sosial jangan seenaknya. Manfaatkan untuk yang bermanfaat, seperti memasarkan produk industri dan potensi desa,” ucapnya.
Penandatanganan anti-hoaks dilakukan di atas banner diawali Kepala Desa Sedahkidul M Choirul Huda, Camat Purwosari Bayudono Margajelita, Ngasiaji (Sekdin Kominfo), Kabid Informasi Publik Kominfo Bojonegoro Joko Suhermato dan perwakilan wartawan Bojonegoro Agus Sudarmojo.
Ikut menandatangani deklarasi anti-hoaks, yaitu jajaran pengurus KIM Sendang Potro, Didik Jatmiko (Blogger), Edy Supra Eko (JIM Bojonegoro), juga warga di desa setempat.