Jumat 20 Apr 2018 13:13 WIB

Komunitas Neuronesia Gelar Seminar Digital Millenial Brains

Seminar membahas dampak kemajuan teknologi dan perubahan lingkungan terhadap otak

Rep: Desy Susilawati/ Red: Hazliansyah
Diskusi panel Komunitas Neuronesia
Foto: dok: Komunitas Neuronesia
Diskusi panel Komunitas Neuronesia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kemajuan yang pesat khususnya di bidang teknologi informasi tidak saja mengubah gaya hidup manusia dari generasi ke generasi. Tetapi juga cara pandang dan berpikir, bahkan akselerasi neuron otak dalam merespons setiap perubahan dan kemajuan teknologi informasi tersebut.

Inilah yang menjadi dasar terbentuknya Komunitas Neurosia. Berdiri pada 29 Maret 2015, komunitas ini berharap kehadiran mereka yang mempelajari tentang otak dan dinamikanya dapat membantu mewujudkan Indonesia yang cerdas dan berakhlak mulia. Sesuai dengan visi dan misi komunitas.

"Neurosains adalah ilmu yang khusus mempelajari tentang otak dan dinamikanya," ujar Board of Honor of Neuronesia Community, Prof. dr. Taruna Ikrar, M.Pharm., MD., Ph.D.

Taruna menjelaskan, otak merupakan bagian yang sangat penting bagi kehidupan. Bagian yang terkecil dari otak disebut neuron (sel saraf) yang terdiri atas badan sel dan kabel-kabel yang disebut axon-neuron dan dendrit.

"Semua gerakan tubuh kita dikontrol oleh otak. Mau makan, tidur, belajar, berpikir, berperasaan, sampai berpikiran inovatif dan menemukan segala sesuatu, senantiasa dimulai dari otak. Neurosains mempelajari semua hal yang berkaitan erat dengan fungsi otak, intelektual, dan kesadaran manusia," ujar Taruna.

Dalam rangka HUT Neuronesia Ke-3, komunitas pencinta ilmu neurosains menyelenggarakan seminar dan diskusi panel dengan judul: “Manusia 4.0 – Digital Millennial Brains” beberapa waktu lalu. Seminar membahas dampak kemajuan teknologi dan perubahan lingkungan terhadap otak, pikiran dan perilaku terhadap perubahan kemajuan teknologi di masing-masing generasi.

"Meningkatkan kesadaran pentingnya ilmu neurosains terutama di era 'zaman now' yang bersifat disruptif. Ini juga menjadi pengingat kembali berdirinya komunitas," ujarnya.

Seminar menghadirkan pembicara utama (keynote speaker) Dr. dr. Tauhid Nur Azhar, S.Ked., M.Kes. – Lecturer at Telkom University, Board of Honor, Neuronesia Community. Juga para panelis Prof. Dr. Ir. Suhono Harso Supangkat M.Eng. – Pencetus Ide Smart City, Pendukung Pembangunan Berkelanjutan, Guru Besar ITB, Kolonel Lek Dr. Ir. Arwin Datumaya Wahyudi Sumari, S.T., M.T., IPM – Dewan Ketahanan Nasional RI, Penemu Teori dan Model Knowledge Growing System, Kecerdasan Buatan, serta Ir. Saryana Sudirapradja – Chief Marketing Officer at i811 Paques Big Data Provider.

Kemudian Aranggi Soemardjan – CEO and Founder at Clevio, Konselor Despha Dendi Irawan – Konselor, Motivator Muda & Penulis Buku Best Seller “Menjadi Cahaya dalam Kegelapan” (beliau seorang tuna netra pengguna gadget).

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement