Jumat 26 Oct 2018 00:15 WIB

JAIST Muslim Circle Syiarkan Islam Lewat Festival Kampus

Ini kali keempat JAIST Muslim Circle berpartisipasi dalam JAIST Festival.

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Friska Yolanda
Komunitas Muslim, Japan Advanced Institute of Science and Technology (JAIST) Muslim Circle berpartisipasi dalam JAIST Festival akhir pekan lalu. JAIST Festival merupakan agenda tahunan yang digelar memasuki musim gugur di Jepang.
Foto: JAIST
Komunitas Muslim, Japan Advanced Institute of Science and Technology (JAIST) Muslim Circle berpartisipasi dalam JAIST Festival akhir pekan lalu. JAIST Festival merupakan agenda tahunan yang digelar memasuki musim gugur di Jepang.

REPUBLIKA.CO.ID, KANAZAWA -- Komunitas Muslim, Japan Advanced Institute of Science and Technology (JAIST) Muslim Circle berpartisipasi dalam JAIST Festival akhir pekan lalu. JAIST Festival merupakan agenda tahunan yang digelar memasuki musim gugur di Jepang.

Festival besar ini diikuti berbagai organisasi dan klub hobi di kampus yang berlokasi di Nomi, Prefektur Ishikawa. Mereka membuka stan pameran dan pertukaran budaya, tak terkecuali stan bernuansa Islam. Tujuannya memberi kesempatan pada masyarakat Jepang, khususnya yang tinggal di sekitar kampus untuk berinteraksi langsung dengan komunitas Muslim di kampus.

Warga Negara Indonesia (WNI) sekaligus peneliti di JAIST, Dian Novitasari mengatakan JAIST Muslim Circle menyediakan tempat khusus untuk diskusi tata muka. Dengan cara ini mereka bisa melayani langsung berbagai pertanyaan dari pengunjung terkait dunia Islam.

"Bahkan ada pengunjung asal Polandia dan Italia yang berjam-jam ikut diskusi karena begitu penasaran dengan ajaran Islam," kata Dian kepada Republika, Selasa (23/10).

photo
Komunitas Muslim, Japan Advanced Institute of Science and Technology (JAIST) Muslim Circle berpartisipasi dalam JAIST Festival akhir pekan lalu. JAIST Festival merupakan agenda tahunan yang digelar memasuki musim gugur di Jepang.

Lebih dari 261 pengunjung mendatangi ruang pameran JAIST Muslim Circle yang berukuran 7x7 meter itu. Ruangan tersebut biasanya digunakan anggota sebagai ruang kuliah.

Selain mengisi buku tamu, sebut Dian pengunjung juga diminta mengisi kuisioner singkat berisi beberapa pertanyaan seputar topik pameran. Dari 61 kuisioner yang diterima panitia, 98 persen menyatakan pameran ini sangat bagus dan stafnya ramah.

"Mengenai pengetahuan Islam, 30 persen pengunjung mengaku belum mengetahuinya. Hanya tiga orang yang menyatakan memelajari sendiri apa itu Islam," kata Dian.

Sumber informasi terbanyak yang pengunjung dapatkan tentang Islam berasal dari televisi, internet, buku, atau dari teman dan komunitas. Tema kultur Islam tahun ini berbeda dari tahun sebelumnya yang mengusung pengenalan kultur Islam dari berbagai negara mayoritas Muslim dan dasar-dasar ajaran Islam, seperti rukun Islam, yaitu syahadat, shalat, puasa, zakat, dan haji.

Ini kali keempat JAIST Muslim Circle berpartisipasi dalam JAIST Festival. Festival ini pada dasarnya menampilkan hasil riset terkini dan riset yang tengah dikembangkan oleh universitas.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement