Selain kisahnya yang menarik dan inspiratif, Drama Korea "Jewel in the Palace" juga ditunjang dengan para pengisi suara (dubber) yang sangat baik memerankan tokoh-tokohnya. Salah satunya yakni Kuswayanti Woro Dewi (Kak Way) yang mengisi suara Lee Young Ae as Seo Jang Geum. Alhamdulillah, Dubbing & Friends (D&F) mendapat kesempatan wawancara singkat dengan Kak Way.
D&F: Hallo Kakak.. Apa kabar?
Kak Way: Hai, alhamdulillah aku baik-baik saja. Cuma kebetulan sekarang lagi agak lemas karena sedang berpuasa.. hehehe..
D&F: Kakak... kalau boleh tahu, dari sekian banyak peran yang kakak dubbing, siapa peran favorit atau yang kakak sukai?
Kak Way: Sebenarnya selama aku jadi dubber peran favoritku ada beberapa, tapi yang paling berkesan memang Jang Geum
D&F: Kakak.. boleh cerita sedikit ga.. kenapa jadi peran yang favorit... apa mempunyai kesan tersendiri?
Kak Way: Karena di samping ceritanya bagus, sumber inspirasi buat kaum wanita, proses dubbing-nya juga lumayan penuh "perjuangan". Ada beberapa karakter yang aku peranin di drama ini. Di awal cerita aku jadi ibunya, yang hidupnya sebagai buronan istana, ditinggal suaminya, harus jaga anaknya juga, walaupun akhirnya dia harus mati.
Kak Way: Terus aku jadi dayang Choi yang antagonis. Jujur, untuk antagonis aku mesti banyak belajar karena jarang juga dapat peran antagonis. Rasanya gak pede banget deh. Tapi untungnya hanya beberapa episode saja, karena ada penggantian peran (permintaan management) akhirnya aku jadi Jang Geum. Itu juga awalnya karena kebaikan PD-ku (Jefry) yang menolongku karena kontrak kerjaku yang sudah habis.
Kak Way: Dengan diberikannya peran Jang Geum, diharapkan kontrak aku diperpanjang, dan ternyata benar. Alhamdulillah, mulailah aku take sebagai Jang Geum. Suaraku yang sudah take untuk dayang Choi dihapus, diganti oleh Rida yang menurutku lebih bagus daripada aku... hehehe... Awal aku jadi Jang Geum, agak stress juga karena kalau lihat naskah dialognya panjang-panjang jadi banyak. Harus dikurangi untuk mengejar lipsync tanpa mengurangi arti. Ditambah lagi harus jaga suara, harus bermain rendah, karena pada dasarnya suaraku itu ringan, di sini aku dituntut harus nge-bass, jadi kalau tinggi sedikit langsung hilang bass-nya. Jadi harus continuity sepanjang episode. Belum lagi ada perasaan gak enak sama teman-teman kalau dubbing-nya lama. Pokoknya penuh perjuangan deh hehehe...
D&F: Sewaktu proses dubbing Jang Geum, apa ada scene Jang Geum yang benar-benar buat kakak nangis atau tersentuh?
Kak Way: Take yang banjir air mata yang aku ingat, waktu ibunya Jang Geum mau meninggal di goa. Benar-benar sedih karena kebayang anakku sendiri. Terus waktu Jang Geum difitnah sampai dia dibuang ke Pulau Jeju. Sebenarnya mungkin ada beberapa, cuma aku udah lupa kerena udah lama.
D&F: Bagaimana perasaan Kakak, Jang geum di-rerun setelah hampir 8 tahun?
Kak Way: Aku pertama tahu Jang Geum di-rerun dari Dhani Khan (fans dubb). Dia inbox aku, katanya Jang Geum mau tayang tanggal 7 Oktober. Aku kaget banget, itu kan udah lama sekali. Terus Intan, Meli juga kasih tahu aku. Wow.. ternyata benar, karena jadwal dubbing-ku sedang longgar jadi aku hampir tiap hari nonton deh. Yang bikin aku senang lagi, anak-anakaku senang juga karena pernah nonton versi kartunnya jadi penasaran mau nonton juga.
D&F: Makasih banyak atas waktu dan kesempatannya, kak... Sehat dan sukses selalu buat kakak.
Kak Way: Aamiin.. sama-sama. Makasih juga atas apresiasinya.
Oke, itulah wawancara singkat kami dengan Kak Way. Semoga bermanfaat.
January Intan
(@shinuarie54)
Rubrik ini bekerja sama dengan Komunitas Dubbing & Friends