REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Sebanyak 90 orang Mahasiswa Himpunan Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata (Himakova) Fakultas Kehutanan IPB melaksanakan kegiatan Eksplorasi Flora, Fauna, dan Ekowisata Indonesia (Rafflesia) yang ke delapan. Kegiatan ini merupakan kegiatan rutin yang diselenggarakan oleh Himakova setiap tahun.
Waktu libur semester menjadi momen bagi anggota Himakova untuk terjun langsung ke lapang melihat fakta dan keadaan terkini kekayaan biodiversitas negeri. Sama seperti sebelumnya, Rafflesia biasa diselenggarakan di kawasan Cagar Alam yang berada di Pulau Jawa. Setelah tahun kemarin menyambangi Cagar Alam Bojonglarang Jayanti Cianjur, kini giliran Bandung yang menjadi tujuan ekspedisi yaitu, Cagar Alam Gunung Tilu.
Kegiatan Rafflesia ini akan berlangsung selama 11 hari, 22 Januari-1 Februari 2014 dengan tema ‘Eksplorasi Biodivesitas dan Kearifan Lokal Masyarakat Gunung Tilu.’ Kegiatan ini terselenggara berkat kerjasama Himakova dengan Kementrian Kehutanan RI dan Balai Konsevasi Sumberdaya Alam (BKSDA) Jawa Barat.
Tim Rafflesia resmi dilepas oleh Dekan Fakultas Kehutanan IPB, Profesor Bambang Herosaharjo pada 20 Januari 2014 di Lapangan RSS Fahutan. Beliau mengutarakan rasa bangganya terhadap Himakova atas konsistensinya menelusuri keanekaragaman hayati dan kehidupan sosial masyarakat di berbagai kawasan konservasi.
“Bisa jadi lima atau 10 tahun yang akan datang, Gunung Tilu hanya tinggal nama dan kenangan. HIMAKOVA mengambil bagian untuk melestarikannya. Tetap utamakan keselamatan saat mengambil data di lapangan,” ujar Bambang.
Himakova memiliki 78 anggota yang tergabung dalam Kelompok Pemerhati (KP) diantaranya, KP Mamalia ‘Tarsius,’ KP Burung‘Perenjak,’ KP Herpetofauna ‘Phyton,’ KP Kupu-Kupu ‘Sarpedon,’ KPFlora ‘Rafflesia,’ KP Gua ‘Hira,’ KP Ekowisata ‘Tapak,’ dan Fotografi Konservasi ‘Foka.’ Kedelapan kelompok pemerhati ini memiliki fokus kajian masing-masing, begitu pun metode yang digunakan dalam pengambilan data yang berbeda satu dengan lainnya.
Pada kesempatan kali ini KPG tidak dapat bergabung dengan KP lainnya dikarenakan tidak terdapat kajian gua di lokasi. Sebagai gantinya, mereka mengikuti pelatihan caving oleh Himpunan Karst dan Speologi Indonesia (Hikespi) di Yogyakarta.
Pengamatan dilakukan secara rutin setiap harinya, satu KP umumnya terdiri dari 10-15 orang. Kali ini, Tim Rafflesia akan dibagi ke dalam dua wilayah, utara dan selatan. Dengan demikian, personil KP juga dibagi menjadi dua wilayah.
Sebagai gambaran, kondisi topografi di wilayah utara cukup berat karena jalur naik turun, dekat dengan perumahan warga namun jarak kamp dengan lokasi pengamatan cukup jauh. Sementara wilayah selatan dekat dengan lokasi pengamatan namun lumayan jauh dari pemukiman warga.
Mengingat cuaca yang tidak menentu akhir-akhir ini, segenap tim akan berusaha semaksimal mungkin untuk dapat mengambil dan mengumpulkan data dengan baik. Tim Rafflesia berangkat menuju lokasi Rabu (22/1) dini hari menggunakan truk auri. Terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu persiapan keberangkatan kami. Mohon doa dan dukungan anda sekalian #SupportRafflesia2014.
Penulis: Rizka Sya’bana Azmi