PPI Taiwan merupakan singkatan dari Perhimpunan Pelajar Indonesia di Taiwan. Dalam Bahasa Mandarin, organisasi ini dikenal dengan 台灣印尼學生聯合會 (táiwān yìnní xuéshēng liánhéhuì), sementara dalam Bahasa Inggris “Indonesian Student Association in Taiwan”.
PPI ini dideklarasikan pada tanggal 2 Mei 2010, bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), di Holistic Buliding CYCU, Chungli, Taiwan. Piagam deklarasi pada acara tersebut, ditanda tangani oleh Kepala KDEI (Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia) di Taiwan Bpk. Suhartono dan Ketua Tim Deklarasi Sdr. Hadi Kuntjara.
Ide pembentukan PPI Taiwan
Ide pembentukan PPI Taiwan diawali dari pembicaraan Sdr. Hendro Nurhadi, Sdr. Saiful Arifin, dan Sdr. Agus Muntohar dengan Kepala KDEI Bpk. Feri Yahya ketika Ramadhan tahun 2005. Dalam pembicaraan itu, dijelaskan oleh Kepala KDEI tentang perlunya mahasiswa Indonesia untuk membentuk asosiasi mahasiswa, mengingat sudah semakin banyaknya mahasiswa Indonesia di Taiwan.
Selanjutnya, ide tersebut kembali muncul saat kedatangan Menteri Pendidikan Nasional Bpk. Bambang Sudibyo beserta rombongan ke Taiwan pada tanggal 17-19 Februari 2006. Dalam dialog antara mahasiswa dengan Bpk. Satrio Sumantri (Dirjen Dikti) dan Bpk. Gatot (Kepala Bidang Luar Negeri Mendiknas) disampaikan adanya keinginan untuk memiliki perhimpunan mahasiswa Indonesia di Taiwan. Rencana ini mendapatkan dukungan dari beliau berdua. Bahkan, ada komitmen dari mereka untuk menempatkan staf bidang Pendidikan dari Mendiknas di KDEI.
Tindak lanjut dari pertemuan itu, pada tanggal 19 Juni 2007 milis PPI Taiwan dibentuk sebagai sarana komunikasi antar sesama mahasiswa Indonesia se-Taiwan. Pada bulan Februari 2008, usaha-usaha pendirian PPI Taiwan dimulai lagi. Diadakanlah diskusi tentang persiapan dan sharing ide melalui cyber meeting yang dimoderatori oleh Bpk. Setyabudi Indartono.
Diskusi bersama yang melibatkan rekan-rekan di Utara, Selatan, dan Tengah, serta representatif universitas yang ada berlangsung menarik. Inti diskusi yakni sharing terkait PPI, baik dari perspektif bisnis, etnis, perluasan pergaulan, dll, sehingga akhirnya didapatkan perspektif yang lebih luas.
Berbagai persiapan yang dilakukan mahasiswa Indonesia saat itu belum menghasilkan kesepakatan pembentukan PPI Taiwan. Beberapa alasan yang menyebabkannya, yaitu:
1. Keterbatasan jumlah mahasiswa, sementara untuk persiapan pendirian PPI dibutuhkan usaha yang besar;
2. Perbedaan pandangan tentang visi-misi yang akan dipakai untuk PPI-Taiwan;
3. Tidak adanya dukungan dari organisasi mahasiswa Indonesia yang sudah ada.
Terbentuknya PPI Taiwan
Menjelang peringatan hari Sumpah Pemuda ke-81, 27 Oktober 2009, PPI NCU (diwakili Sdr. Hadi Kuntjara) melakukan komunikasi dengan NTUST ISA/ PPI NTUST (diwakili Sdr. Ivan Arista) dan PPI Tainan (diwakili Sdr. Vincentius Surya Kurnia Adi dan Sdri Galuh Sudarawerti) tentang pembentukan PPI-Taiwan. Komunikasi itu menghasilkan kesepakatan untuk mewujudkan terbentuknya PPI Taiwan.
Kemudian kesepakatan itu disusul dengan proses sosialisasi ke tiga wilayah, meliputi: Utara (oleh NTUST ISA/ PPI NTUST), Tengah (oleh perwakilan mahasiswa dari Chungli, Taichung, Hsinchu, Wufeng, dan Taouyuan), dan Selatan (oleh PPI Tainan). Pada tahap ini, seluruh perwakilan wilayah melakukan sosialisasi mengenai rencana dan perkembangan pembentukan PPI Taiwan di wilayah masing-masing. Target sosialisasi yaitu, seluruh organisasi kemahasiswaan dan juga mahasiswa di seluruh universitas yang ada di Taiwan mendengar dan mengetahui, bahwa ada rencana pembentukan PPI Taiwan dalam waktu dekat.
NTUST-ISA sebagai perwakilan dari wilayah Taiwan Utara melakukan sosialisasi, setelah mendapat kesepakatan dari badan pengurus NTUST-ISA periode 2009-2010. Kemudian, mengumpulkan kontak mahasiswa dari berbagai kampus di Taiwan Utara (Ming Chuan Univ., NTU, NTUST, NTUT, Yang Ming Culture Univ., Tamkang Univ., NTNU, Fu Ren Univ., NCCU, NTUA). Berikutnya, dalam rapat online pembahasan pembentukan PPI Taiwan, NTUST-ISA diwakili oleh beberapa pengurus. Akhirnya, diperoleh kesepakatan 4 orang yang menjadi bagian dari tim deklarasi PPI Taiwan.
Proses sosialisasi di Taiwan wilayah tengah mulai dilakukan secara cyber menggunakan skype. Kemudian, didukung dengan pembuatan milist PPI Taiwan Tengah dan Facebook PPI Taiwan Tengah.
Rencana awalnya yaitu pembentukan PPI Taiwan Tengah. Namun, pada perjalanannya hanya menghasilkan tim sosialisasi yang berasal dari 4 daerah yang diwakili oleh: Alvian Bayu (Taoyuan), Sutrisno Hadi (Chungli), Agus Andria (Hsinchu) dan Ajeng Aditi (Taichung).
Proses sosialisasi di Taiwan Selatan dilakukan oleh PPI Tainan. Caranya dengan mencari kontak di beberapa daerah di Chiayi, Kaohsiung, Douliu, dan Pingtung, serta memperluas jaringan di Tainan pada khususnya.
Milist PPI Taiwan Selatan dan Facebook PPI Taiwan Selatan juga dibuat, untuk mendukung proses sosialisasi PPI Taiwan. Setelah proses sosialisasi dilakukan, beberapa universitas telah dijaring (NCKU, STUT, NUTN, TIT, NCCU, NCYU, Wenzao University, dan NSYSU).
Pada tanggal 23 Maret 2010, dibentuklah Tim 9 untuk menyiapkan deklarasi/pendirian PPI Taiwan. Para anggota dari tim tersebut, merupakan perwakilan mahasiswa yang diusulkan dari wilayah Utara, Tengah dan Selatan (masing-masing dengan 3 orang perwakilan).
Pada tanggal 30 Maret 2010, Tim 9 memutuskan untuk manambahkan lagi 3 orang mahasiswa yang berasal dari PPI daerah yang sudah berdiri. Sehingga, total menjadi 12 orang perwakilan mahasiswa. Selanjutnya, mereka dinamakan Tim Deklarasi PPI Taiwan.
Tim Deklarasi pada tanggal 6 April 2010 memastikan, bahwa deklarasi PPI Taiwan akan dilaksanakan pada tanggal 2 Mei 2010. Maka, proses sosialisasi pendirian PPI Taiwan dilanjutkan dengan perencanaan pengiriman undangan kepada seluruh perwakilan mahasiswa Indonesia di Taiwan.
Rubrik ini bekerja sama dengan Perhimpunan Pelajar Indonesia
Kontak Kami:
• Facebook Profile: http://www.facebook.com/ppitaiwan.official
• Website: http://ppitaiwan.org
• Youtube: http://www.youtube.com/user/pengurusppitaiwan
• Flickr: http://www.flickr.com/people/ppitaiwan/
• Email: [email protected]