REPUBLIKA.CO.ID,Mahasiswa doktoral dengan skema doktoral studentship akan menerima gaji bulanan sekitar 25000 SEK sebelum dipotong pajak (1 SEK= Rp 1300). Selain itu, mahasiswa doktoral juga berhak menerima cuti sekitar 28 hari kerja setahun dan berhak mendapatkan parental leave benefit saat melahirkan dan memebsarkan anak pada tahun pertama. Untuk perjalanan konferensi, biasanya perjalanan ini akan dibiayai langsung oleh pihak universitas melalui anggaran proyek penelitian kita.
Dari data statistik yang tersedia, pada tahun 2012 terdapat hampir 19 ribu orang mahasiswa yang sedang menempuh studi doktoral di seluruh Swedia. Dari jumlah tersebut, lebih dari 35 persen dari total populasi mahasiswa doktor di Swedia adalah mahasiswa asing. Mahasiswa asing banyak terdapat dalam bidang technological sciences dan natural sciences. Salah satu kekurangan yang masih ada sat ini menyangkut izin tinggal (residence permit) bagi mahasiswa doktoral yang hanya diberikan selama satu tahun dan harus diperpanjang tiap tahunnya selama masa studi tersebut. Proses memperpanjang izin tinggal dilakukan di Migrationsverket dan perpanjangan ini kadang bisa memakan waktu hingga lebih dari 3 bulan.
Secara umum, kewajiban utama mahasiswa doktoral adalah melakukan penelitian dengan alokasi kurang lebih 3 tahun. Selain itu, mahasiswa doktoral juga memiliki kewajiban institusional misalnya mengajar ataupun kewajiban institusional lainnya seperti memelihara laboratorium. Tugas institusional ini kurang lebih memiliki alokasi 1 tahun dalam kurun waktu total periode studi. Yang terakhir, mahasiswa doktoral juga harus mengambil beberapa mata kuliah yang total berbobot 60 ECTS (European Credit Transfer and Accumulation System).
Mata kuliah yang diambil umumnya adalah PhD courses yang terkait dengan bidang penelitian namun tidak jarang juga mahasiswa mengambil mata kuliah yang ditawarkan dalam program master. Total alokasi untuk mengambil mata kuliah ini 1 tahun sehingga durasi program doktoral di Swedia adalah 5 tahun.
Seperti yang diungkapkan di atas, tugas utama seorang mahasiswa doktoral adalah melakukan penelitian dan hasil penelitian ini biasanya diterbitkan dalam artikel ilmiah dalam konferensi maupun jurnal. Lazimnya, selama menempuh program doktoral, seorang kandidat doktoral menerbitkan 4 artikel ilmiah. Untuk beberapa kondisi, jumlah publikasi ini bisa kurang dari 4 namun juga tidak sedikit mahasiswa doktoral yang mampu menerbitkan lebih dari 4 publikasi ilmiah selama masa studinya.
Setelah menjalani setengah perjalanan program doktoral, antara 2,5-3,5 tahun masa studi, seorang kandidat doktor biasanya harus menulis thesis yang dinamakan Licentiate thesis. Licentiate thesis umumnya diikuti dengan 2 publikasi ilmiah dan dipresentasikan di Universitas. Setelah melalui ujian Licentitate, maka seorang kandidat doktor menyandang gelar Licentiate yang bisa diartikan setengah doktor. Pada beberapa situasi, seorang kandidat dapat berhenti setelah mencapai gelar Licentiate dan bekerja di industri.
Menjelang akhir masa studi pada tahun ke 5, biasanya ini merupakan periode tersibuk dari perjalanan studi doktoral dimana sang kandidat doktor harus menulis desertasi doktoral yang merupakan puncak rangkaian dari keseluruhan program doktoral. Akhirnya, sang kandidat harus menjalani ujian desertasi terbuka dengan satu opponent dan 3 komite penilai. Pada hari yang sama, sang kandidat akan menerima pengumuman kelulusannya.
Penulis: Muhammad Mufti Azis
(Koordinator Pusat PPI Swedia 2012-13)
Rubrik ini bekerja sama dengan Perhimpunan Pelajar Indonesia