Rabu 17 Oct 2012 11:35 WIB

Catatan Tinggal di Eropa (VIII) Keberangkatan

Koper bepergian kaum adam (ilustrasi)
Koper bepergian kaum adam (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,Dan dari mana saja kamu keluar (datang), maka palingkanlah wajahmu ke arah Masjidil Haram, sesungguhnya ketentuan itu benar-benar sesuatu yang hak dari Tuhanmu. Dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang kamu kerjakan (QS.2:149).

Akhirnya hari keberangkatan tiba. Banyak barang  yang saya bawa. Koper besar yang memuat 20 kg saya jejali terutama dengan makanan. Saya khawatir makanan disana tidak cocok dengan lidah saya. Apalagi saya tipe orang tradisional, kalau tidak makan nasi dan lauk tempe rasanya kepala nyut-nyutan.  Segala jenis bumbu saya bawa semua, terutama yang nanti gampang mamasaknya seperti sop, nasi goreng, rawon, soto dan tumis dan tidak lupa sambal berbotol-botol.  

Lauk kering berupa abon dan srundeng sebanyak mungkin saya bawa. Maklumlah saya ini termasuk anggota PTL (pasukan takut lapar).   

Akhirnya dengan resmi koper saya tutup dengan susah payah, menekan kesini, dijejali disana, ditambah ditengah dan terpaksa dikurangi dipinggir, wuah. Walaupun masih ada barang-barang kecil  berupa makanan yang belum masuk.  

Sebagian barang yang tidak tertampung, saya masukkan tas punggung dan sebagian lagi saya masukkan tas tenteng.  Walah, ternyata sewaktu dibandara ternyata berat koper saya melebihi berat maksimal (20 kg) yang ditentukan yaitu 27.5 kg.  Maklumlah yang saya bawa adalah makanan dan rice cooker.  

Untungnya karena berangkat bersama group maka hanya tercatat kelebihan 3 kg. Tanpa kasihan petugas boarding meminta uang untuk membayar kelebihan bagasi.  Dengan wajah memelas, saya menawar, aduh mbak, mbok dibebaskan saja.  

Tidak bisa, pokoknya bayar. Dengan enggan saya cari uang rupiah yang tersisa disaku. Aduh ternyata masih kurang, karena uang lainnya sudah saya konversi ke euro. Yah dengan terpaksa saya pinjam teman seperjalanan, dan Alhamdulillah untungnya ada. Masak belum ke Eropa sudah dua kali punya pinjaman.  

Penulis: Wahyu Widodo, sekarang sedang Post Doctoral di Portugal atas biaya Erasmus Mundus

Rubrik ini bekerja sama dengan Perhimpunan Pelajar Indonesia

 

sumber : ppi
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement