Pertanyaan:
Selamat siang, Dokter. Saya mau bertanya mengenai penyebab pusing yang saya alami. Sudah 3 hari ini saat saya bangun tidur dan duduk sejenak terasa pusing, seperti berputar. Ketika saya berdiri, rasanya seperti kehilangan keseimbangan hingga seperti ingin terjatuh selama beberapa saat. Lalu setelah beberapa menit berdiri, rasa pusing berputar itu sepertinya hilang. Namun saat saya kembali hendak tidur, pusing memutar terasa lagi dan untuk beberapa saat kembali hilang.
Saya ingin bertanya, apakah pusing saya ini disebut vertigo? Saya juga sering migrain, apakah berpengaruh? Terima kasih. Salam sejahtera.
Daniel Hendiawan, 26 tahun
Jawaban:
Hai Daniel, salam sejahtera...
Keadaan yang Anda alami ini bisa dikatakan sebagai gejala vertigo. Umumnya terjadi secara tiba-tiba. Vertigo mengacu pada adanya sensasi gerakan atau perasaan seseorang bahwa tubuhnya bergerak terhadap lingkungannya, atau lingkungan bergerak terhadap dirinya. Rasa itu bisa dalam bentuk berputar, bergoyang atau melayang, dapat pula disertai rasa mual sampai muntah. Gejala vertigo memang mirip dengan migrain, akan tetapi migrain dan vertigo merupakan penyakit yang berbeda.
Migrain adalah nyeri kepala berdenyut yang kerap kali disertai mual bahkan muntah. Penderita biasanya sensitif terhadap cahaya, suara, bahkan bau-bauan. Sakit kepala ini paling sering hanya mengenai satu sisi kepala saja, kadang-kadang berpindah ke sisi sebelahnya. Tetapi, dapat mengenai kedua sisi kepala sekaligus.
Penyebab migrain masih belum begitu jelas. Diperkirakan, adanya hiperaktivitas impuls listrik otak meningkatkan aliran darah di otak. Akibatnya, terjadi pelebaran pembuluh darah otak serta proses peradangan yang menyebabkan timbulnya nyeri dan gejala yang lain, misalnya mual. Semakin berat peradangan yang terjadi, semakin berat pula migrain yang diderita. Telah diketahui bahwa faktor genetik berperan terhadap timbulnya migrain.
Sedangkan vertigo, biasanya tidak disertai dengan rasa sakit kecuali jenis vertigo Vestibular. Karena penyebab vertigo adalah kita kehilangan faktor keseimbangan tubuh yang terdiri dari tiga sistem, yaitu:
1. Sistem vestibular (sistem keseimbangan di telinga dalam). Gangguannya disertai sakit kepala dan dibedakan menjadi dua tipe.
- Tipe sentral, gangguan terjadi pada batang otak sampai otak besar;
- Tipe perifer, gangguan terletak pada batang otak sampai labirin di telinga bagian dalam.
2. Sistem visual (penglihatan).
3. Sistem somatosensorik atau proprioseptik (sistem saraf sumsum tulang belakang). Gangguannya tidak disertai sakit kepala.
Vertigo muncul jika ada gangguan pada salah satu, atau lebih dari ketiga sistem keseimbangan itu. Sehingga, dunia ini serasa berputar atau bergoyang. Ini biasanya diakibatkan, oleh tertekannya unsur penyeimbang tubuh yang terletak di saraf belakang telinga atau adanya infeksi sistem vestibular perifer (gangguan pada telinga bagian dalam). Pusing juga bisa muncul sebagai akibat dari gangguan sistem vestibular sentral (misalnya saraf vestibular, batang otak, dan otal kecil).
Gangguan keseimbangan ini, sekitar 80%-nya diakibatkan adanya gangguan pada alat keseimbangan di telinga dalam, sisanya dapat terjadi di sentral (otak). Penyakit gangguan keseimbangan pada telinga banyak penyebabnya. Salah satu gangguan keseimbangan yang sering terjadi, adalah rasa berputar mendadak akibat perubahan posisi kepala (istilah medisnya: BPPV – Benign Paroxysmal Positional Vertigo).
Penyebab BPPV pada usia muda (di bawah 50 tahun) biasanya akibat benturan daerah kepala, dan infeksi sistem vestibuler perifer (gangguan pada telinga bagian dalam). Di atas 50 tahun, biasanya akibat degenerasi (pengurangan fungsi) dari sistem keseimbangan. Namun, hampir setengah dari kasus BPPV tidak diketahui penyebabnya.
Pengobatannya, selain diberikan obat-obat untuk mengurangi rasa berputar (vertigo), juga harus istirahat total sementara waktu. Selain itu, juga perlu diberikan pengobatan latihan gerakan kepala dan badan, untuk mengadaptasi keseimbangan dan mengurangi keluhan pusing.
Untuk keluhan vertigo yang Anda keluhkan, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter THT. Sehingga, dapat dilakukan pemeriksaan menyeluruh dan diidentifikasi penyebabnya, serta dilakukan terapi yang sesuai dengan kelainannya. Semoga jelas dengan penjelasannya ya. Salam sehat.
dr. Selfiyanti Bimantara, SpTHT-KL, Mkes
Spesialis THT RS Meilia Cibubur
Kolom Dokter Kita diasuh oleh RS.Meilia Cibubur
Kirim pertanyaan Anda ke email : [email protected]