Pertanyaan:
Assalamu'alaikum
Saya seorang mahasiswa dan tinggal di daerah Cirebon. Masyarakatnya menurut saya merupakan masyarakat yang konsumtif tetapi agak selektif, dan hanya di awal saja untuk memilih sesuatu (kuliner, barang, jasa) apapun. Tetapi, saya sangat kesulitan untuk ingin memulai usaha karena kurangnya jaringan dan pemahaman di bidang usaha. Bagaimana cara saya untuk menentukan usaha apa yang sekiranya harus saya lakukan, untuk memulai sebagai proses pembelajaran bagi diri saya. Terima kasih.
Ibrahim
Jawaban:
Wa'alaikumsalam Wr. Wb.
Untuk Mas Ibrahim, sungguh luar biasa di usia muda telah memiliki gairah kewirausahaan. Semangat yang sama di waktu yang lampau mengilhami lapisan muda di Singapura, hingga menjadi negara dengan komposisi pengusaha yang relatif terbanyak di Asia Tenggara.
Nah, menindaklanjuti apa yang dikemukakan, sesungguhnya refleksi persoalan yang dibutuhkan oleh Mas Ibrahim adalah pengetahuan dan networking yang dalam dunia usaha menjadi bagian penting. Banyak hal yang bisa dilakukan tentunya.
Namun, salah satu yang dibutuhkan saat ini adalah integrasi secara sistematik antara dunia pendidikan dan link ke dunia usaha (gagasan kewirausahaan), perlu ada inkubator bisnis di level pemula. Untuk hal tersebut, yang perlu diperkuat yaitu konsepsi usahanya yang akan dimasuki.
Pengetahuan bisnis menjadi penting, bisa didapat dari buku tentang usaha, melakukan observasi usaha langsung maupun berkonsultasi, serta ikut dalam suatu pelatihan yang melibatkan figur pengusaha sukses. Perkuat basis ilmu tentang usaha, karena itu akan menjadi dasar softskill dalam mulai berusaha.
Kekuatan hardskill tentu dapat dibentuk dengan mulai menentukan kebutuhan segmen pasar, dari keseharian yang dirasakan baik di lingkungan terkecil yakni kampus sampai kepada kebutuhan masyarakat luas. Untuk melakukan aktivitas usaha, bisa dilakukan secara berkelompok, temukan gugusan yang memiliki ide yang sama, sehingga modal usaha juga dapat dikumpulkan bersama.
Dunia maya menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari bisnis di masa kini. Manfaatkan perangkat teknologi yang ada, dengan segmentasi sasaran di lingkungan terdekat (pulsa, fotokopi, makanan-minuman, laundry, dll).
Bisa bergabung dengan koperasi mahasiswa (Kopma) kan? Bila memiliki kemampuan produksi, berbagai macam barang sablon bisa dibuat (kaos berdisain menarik, tas, stiker dll). Potensinya, bayangkan jumlah mahasiswa dalam satu universitas, belum bila dikuantifikasi jumlah universitas pada satu daerah Cirebon.
Bila kemudian segmentasi sasaran diarahkan pada masyarakat luas di Cirebon, pola pikir yang dikembang tidak hanya mengadakan bisnis dari luar ke dalam Cirebon tetapi dapat diarahkan pula dengan konsep dari dalam ke luar Cirebon. Jadi, tidak hanya produk luar dibawa ke Cirebon saja, namun juga dapat membawa produk spesifik Cirebon yang dapat dipasarkan keluar.
Semoga dapat menambah semangat, ya. Tetap mulai dari apa yang ada, yang kita punya dari lingkungan terdekat kita, dan terus secara konsisten dikembangkan kemampuan berbisnis yang kita miliki. Demikian, semoga dapat membantu mencerahkan ya, salam Entrepreneur. (EK)
Ery Kasman, SE, MSi
Direktur Entrepreneur Institute
Rubrik konsultasi ini bekerja sama dengan Entrepreneur Institute.
Kirimkan pertanyaan ke: [email protected]