REPUBLIKA.CO.ID, Ketika akan memulai suatu jenis usaha, dengan modal terbatas (Rp 10 juta hingga Rp 20 juta) apakah yang harus dijadikan pertimbangan, Pak?
1. Ketertarikan pada jenis usaha tertentu?
2. Melihat market?
3. Melihat tren?
Arief Hadillah
Jawaban:
Salam untuk Mas Arief, senang melihat semangat berusaha untuk mandiri melalui wirausaha, karena kita selalu dituntut untuk berkreasi disegala bidang.
Terkait dengan pertanyaan yang diajukan, maka saya perlu sampaikan bahwa modalitas finansial adalah salah satu daya dukung bagi sebuah bisnis, namun bukan satu-satunya, sehingga perlu memahami secara meluas konsepsi bisnis yang hendak dijajaki.
Ketiga opsi yang disediakan oleh Mas Arief juga merupakan bagian yang tidak terpisahkan, peluang pasar yang diindikasi melalui jumlah total market dan selera dalam tren konsumen perlu dicermati.
Termasuk didalamnya, ketertarikan pelaku usaha pada satu bidang usaha tertentu yang membuatnya memahami serta mengetahui kondisi aktual atas riil operasional bisnis juga merupakan hal yang vital.
Prinsip dasarnya, ketika hendak menekuni bisnis yang harus dapat membentuk satu analisa usaha. Kita tentu tidak berbicara dalam kerangka yang rumit nan sulit seperti feasibility study ala korporasi.
Bagi sektor UKM (Usaha Kecil Menengah) sebaiknya memperhatikan beberapa hal:
1. Aspek Teknis: berkaitan dengan operasionalisasi usaha, tentang rutinitas proses yang akan dilakukan.
2. Aspek Pasar: berhubungan dengan bagaimana segmentasi, target, serta meraih konsumen atau pelanggan.
3. Aspek Keuangan: mengenai kebutuhan finansial, terkait set-up biaya, rencana harga jual, sampai besaran modal yang dibutuhkan.
Setidaknya faktor tersebut diatas bisa dievaluasi secara sederhana, maka tentu akan lebih memantapkan usaha yang menjadi pilihan Pak Arief.
Tentu tidak ada rumusan baku dari konsep kesuksesan, karena semua hal harus dilakukan dapat disesuaikan dengan kondisi yang menyertai.
Memiliki rasa percaya diri dan sikap optimis adalah bagian penting dalam menjalankan usaha. Tentu kita tidak hendak berhadapan dengan resiko, tetapi ketika konsekuensi terburuk hadir, maka kita harus bersiap atas perubahan tersebut.
Demikian yang dapat disarankan Pak Arief, sementara saat ini skema pembiayaan UKM melalui perbankan juga masih terlihat gencar sesuai arahan pemerintah dapat dijadikan sebagai alternatif pembiayaan.
Salam Entrepreneur.
Tavitri Rangkuti, MM
Sekretaris Entrepreneur Institute
Rubrik konsultasi ini bekerja sama dengan Entrepreneur Institute.
www.entre-institute.com
Kirimkan pertanyaan ke: [email protected]