Rabu 02 Jul 2014 13:47 WIB

Diabetes dan Puasa

Penderita diabetes menjalani pengobatan.
Foto: AP Photo/Reed Saxon
Penderita diabetes menjalani pengobatan.

Diasuh oleh Prof dr Zubairi Djoerban

Spesialis penyakit dalam, konsultan hematologi dan onkologi medik

Assalamu 'alaikum wr wb.

Dok, saya penderita diabetes (sakit kencing manis, sakit gula). Adakah hal yang diperhatikan penderita diabetes pada saat shaum Ramadhan agar ibadahnya lancar? Adakah manfaat shaum bagi penderita diabetes? Terima kasih.

Maria Helena-Tangerang

 

Wa'alaikumussalam wr wb.

Bu Maria yang baik, agar ibadah puasa lancar, tentu kita harus sesehat mungkin. Untuk penderita diabetes, berusaha gula darah dan fungsi tubuh normal. Pada prinsipnya, mengontrol gula darah, yakni mengatur  makan dengan jumlah kalori yang dianjurkan dokter, cukup sayur, buah, olahraga, atau berjalan cepat setengah jam setiap hari, minum obat dokter, dan suntik insulin sesuai anjuran dokter.

Saat puasa, aturan tersebut berlaku. Perbedaannya makan saat sahur, buka puasa, dan sesudahnya. Kita tidak makan dari imsak sampai buka puasa. Minum obat saat sahur dan buka, ditambah sebelum tidur bila obat diminum tiga kali sehari. Demikian pula, makan sayur dan buah tiga kali sehari.

Gula darah dalam tubuh orang sehat maupun penderita diabetes harus berada pada kisaran tertentu agar fungsi tubuh tidak terganggu. Jadi, jika terlalu rendah atau tinggi berbahaya bagi tubuh.

 

Gula (glukosa) dibutuhkan tubuh sebagai sumber energi. Untuk membentuk energi, glukosa di darah harus masuk ke  sel yang prosesnya dibantu hormon insulin. Jika gula darah berlebih, disimpan di hati sebagai cadangan dalam bentuk glikogen.

Masalah pada orang dengan diabetes, kekurangan insulin menyebabkan gula yang ada di darah tidak dapat masuk ke sel-sel tubuh karena jumlah hormon insulinnya tidak mencukupi kebutuhan ataupun insulin yang ada tidak berfungsi normal. Oleh karena itu, gulanya tidak dapat masuk ke sel maka tidak dapat membentuk energi dan kadar gula di dalam darah menjadi tinggi.

Orang dengan diabetes dapat mengalami komplikasi akut atau kronik. Komplikasi akut kejadiannya tiba-tiba. Komplikasi kronik atau menahun terjadi bertahap, sedikit demi sedikit, dapat terjadi di jantung, pembuluh darah, mata, ginjal, dan saraf.

Komplikasi akut yang dikhawatirkan terjadi saat puasa, yaitu gula darah terlalu rendah (hipoglikemia) atau tinggi (hiperglikemia), kurang cairan (dehidrasi), terbentuk sumbatan di dalam pembuluh darah (trombosis), dan terjadi suatu keadaan yang disebut ketoasidosis.

Puasa  membantu kontrol gula darah menjadi lebih baik dan menurunkan kadar trigliserida, sejenis lemak dalam tubuh. Dr Reno membuktikan manfaat puasa pada pasien diabetes yang ditelitinya di RS Cipto Mangunkusumo Jakarta, puasa menurunkan kadar fruktosamin dalam darah penderita kencing manis. Kadar glukosa darah menjadi terkendali selama puasa.

Jadi, pasien diabetes sebaiknya tetap puasa. Amat sedikit pasien diabetes yang sebaiknya tidak puasa untuk sementara, antara lain, pasien diabetes dengan komplikasi berat.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement