Diasuh oleh Prof dr Zubairi Djoerban
Spesialis penyakit dalam, konsultan hematologi dan onkologi medik
Assalamualaikum wr wb.
Saya saat ini berusia 57 tahun dan sudah setahun ini divonis dokter menderita sakit gula. Selain tidak makan makanan yang manis-manis, saya juga dianjurkan banyak makan buah dan sayur. Masalahnya, saya tidak begitu suka sayur dan tidak semua buah saya senang memakannya.
Buah yang saya sukai terutama yang manis, seperti mangga matang, rambutan, melon, manggis. Jadi, selama ini saya malas makan buah yang disediakan istri karena kurang sesuai selera saya. Apakah memang buah-buah yang manis benar-benar “haram” untuk penderita sakit gula seperti saya?
Rahmad Hadi-Jakarta
Waalaikumussalam wr wb.
Diet pada penderita diabetes melitus atau kencing manis pada dasarnya merupakan diet seimbang dengan kalori sesuai kebutuhan yang terbagi menjadi tiga kali makan utama dan dua kali makanan selingan.
Makanan atau minuman manis (teh atau kopi yang ditambah gula agar manis, Coca Cola, sirup) serta makanan yang banyak mengandung lemak jenuh harus dihindari. Buah dan sayur sangat penting masuk diet karena banyak mengandung vitamin, mineral, dan serat. Tujuan semuanya itu untuk mengontrol kadar gula darah dan menurunkan risiko terjadinya penyakit jantung dan stroke.
Yang perlu diperhatikan dalam buah-buahan untuk penderita diabetes bukan kadar kemanisannya, melainkan kandungan karbohidratnya. Pada umumnya, buah-buahan hanya mengandung sedikit karbohidrat. Manisnya buah dapat berasal dari dua jenis gula sederhana, yaitu fruktosa atau glukosa.
Fruktosa dan glukosa terdapat dalam buah dengan komposisi tertentu. Fruktosa tidak meningkatkan kadar gula darah. Namun, bukan berarti pemanis buatan seperti gula jagung yang mengandung fruktosa tinggi lebih baik untuk penderita diabetes. Kadar fruktosa yang terlalu tinggi dapat menimbulkan masalah kesehatan lain.
Mengapa yang perlu diperhatikan kadar karbohidratnya? Itu karena karbohidrat dapat meningkatkan kadar gula darah. Karbohidrat dalam tubuh akan terurai menjadi glukosa yang akan merangsang produksi hormon insulin. Bila insulin produksinya kurang atau tidak bekerja dengan baik maka glukosa tidak dapat masuk ke sel dan tertinggal di darah sehingga kadarnya di darah menjadi tinggi.
Makanan yang mengandung karbohidrat, misalnya nasi, roti, kentang, serealia, gula pasir, buah-buahan, dan sayuran. Satu makanan sumber karbohidrat dapat memengaruhi kadar gula darah lebih tinggi dari yang lain.
Kecepatan suatu jenis makanan memengaruhi kadar gula darah biasanya dinyatakan dengan indeks glikemik. Indeks glikemik adalah angka yang menunjukkan potensi peningkatan gula darah dari karbohidrat yang terkandung dalam suatu pangan, termasuk buah-buahan, atau dapat dikatakan sebagai tingkatan atau peringkat pangan menurut efeknya terhadap kadar glukosa darah.
Jadi, jangan takut untuk makan buah (termasuk mangga) walaupun rasanya manis, perhatikan jumlahnya. Ukuran satu porsi buah segar untuk penderita diabetes, misalnya satu buah apel/jeruk/pir/kiwi, satu pisang kecil atau ½ jika ukurannya besar, satu gelas/piring kecil pepaya, 1 ¼ gelas stroberi, ½ gelas mangga, dan ¾ gelas nanas.